Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan Ikuti Gerakan Tanam Kedelai di Tanggamus

Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan Ikuti Gerakan Tanam Kedelai di Tanggamus

Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Mendag Zulkifli Hasan serta Ketua Komisi IV DPR RI Sudin bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani melakukan penanaman benih kedelai, Jumat 2 Juni 2023. FOTO EDI HERLIANSYAH/RADARLAMPUNG.CO--

RADARLAMPUNG.CO.IDLampung sebagai lokomotif pertanian, mengembangkan budidaya kedelai. Harapannya provinsi ini bisa menjadi salah satu daerah penghasil kedelai

Langkah tersebut ditandai dengan gerakan tanam kedelai di Pekon Banjarmasin, Kecamatan Bulok, Tanggamus, Jumat 2 Mei 2023. 

Kegiatan itu dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan didampingi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Turut hadir Bupati Tanggamus Dewi Handajani dan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin.

BACA JUGA: 72 Ruas Jalan Provinsi Diperbaiki, 20 Persen Ada di Pesawaran

Mentan Syahrul Yasin Limpo usai melakukan penanaman benih kedelai mengatakan, kedelai ini adalah makanan Indonesia.

”Karena kita makan tahu, tempe bahkan kecap. Selama ini Indonesia sangat tergantung mengimpor semua dari luar negeri, khususnya Amerika,” kata Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan.

”Nah, hari ini adalah bagian dari tekad pak gubernur dan kita semua. Secara bertahap bersama pak Menteri Perdagangan untuk menggairahkan kembali masalah kedelai ini,” imbuhnya. 

Dilanjutkan, ketergantungan terhadap impor kedelai tidak tidak boleh terus menerus terjadi. Karena itu ia dan menteri perdagangan sepakat terus mendorong budidaya kedelai. 

BACA JUGA: Temui Mendag Zulkifli Hasan, Pj. Bupati Lampung Barat Harapkan Pengembangan Program SRG untuk Kopi Robusta

”Dan hari ini, kami bersama Ketua Komisi IV DPR RI serta pak gubernur, di Lampung harus menjadi bagian dari mengenergikan negara ini di sektor pertanian untuk kepentingan kedelai kita,” tegas Syahrul Yasin Limpo. 

Sementara Gubernur Lampung Arinal Junaidi mengungkapkan, tempe merupakan salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia. 

Tapi produksi kedelai sebagian besar masih impor. Sejauh ini Lampung hanya mampu menyiapkan sekitar 5 000 ribu ton dari sekian ratus ribu ton kebutuhan kedelai per tahun. 

”Karena itu, Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia, saya menginisiasi agar kedelai bisa menjadi salah satu percontohan di Lampung,” tegas Arinal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: