Mengenal Teori-Teori Tentang Pembentukan Alam Semesta
Alam semesta dan teori-teori yang membahas tentang pembentukannya. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--
BACA JUGA: Mengenal 10 Kota Terpadat yang Ada di Dunia
Teori Steady State kemudian disempurnakan oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Herman Bondi pada sekitar tahun 1948.
Kemudian pada tahun 1734, Emmanuel Swedenborg mencetuskan Nebula Theory Atau teori kabut atau tgaeori Nebula.
Teori Nebula juga kembali disempurnakan oleh Immanuel Kant pada sekitar tahun 1775 silam.
Kemudian teori serupa juga di kembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796.
BACA JUGA: 64 Nama Hari Kiamat yang Wajib Diketahui Umat Muslim
Teori yang dikemukakan oleh Pierre lebih dikenal dengan Nebula Kant-Laplace Theory.
Dalam teori nebula ini menyebutkan bahwa pada tahap awal tentang tata surya yang masih berupa kabut raksasa.
Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut sehingga disebut dengan Nebula.
Ada juga unsur gas pembentuknya yang sebagian besar merupakan Hidrogen.
BACA JUGA: Kisah Nabi Yunus, Pernah Merasa Putus Asa Hingga Ditelan Ikan Paus
Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu.
Kabut tersebut juga memiliki suhu yang kian memanas hingga akhirnya menjadi bintang raksasa atau matahari.
Matahari raksasa terus menerus menyusut dan berputar semakin cepat.
Peristiwa itu juga diiringi dengan terlemparnya cincin-cincin gas dan es ke sekeliling matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: