Mengulik Sejarah Kerajaan Tulang Bawang di Lampung

Mengulik Sejarah Kerajaan Tulang Bawang di Lampung

Peradaban Kerajaan Tulang Bawang di Lampung. ILUSTRASI/Foto Tangkapan Layar Berbagai Sumber YouTube--

BACA JUGA: 10 Daerah Penghasil Padi Terbesar di Indonesia, Lampung Termasuk?

Bahwa setiap musuh yang terbunuh daerah tersebut kemudian dibuang ke Bawang atau lebak-lebak.

Mayat-mayat yang tertimbun kemudian menghasilkan banyak tumpukan tulang. 

Tulang Bawang dalam bahasa Lampung juga bisa diartikan sebagai rawa.

Adapun puncak kejayaan kehidupan politik pada masa kejayaannya.

BACA JUGA: Kisah Nabi Musa yang Kembali Ke Mesir

Kerajaan Tulang Bawang memiliki sistem pemerintahan demokratis yang dikenal dengan Marga. 

Marga dalam bahasa Lampung disebut dengan kata Mego atau Megau dan megolo.

Sebutan tersebut berarti marga yang utama masuknya yang harus ditaati.

Pemerintahan adat dalam Kerajaan Tulang Bawang dipimpin oleh Kebuayan atau sebutan bagi Kepala Marga.

BACA JUGA: Hanya 2 Jam Naik Pesawat dari Lampung, 8 Fakta Destinasi Wisata Candi Prambanan yang Perlu Diketahui

Tulang Bawang awalnya dibagi dalam tiga Kebuayan di antaranya Buay Bulan, Buay Tegamoan, dan Buay Umpu.

Kemudian ditambahkan lagi dengan pembentukan Buay Aji pada sekitar tahun 1914.

Kerajaan Tulang Bawang menganut sebuah adat yang disebut Pepadun.

Dalam hal ini, Pepadun diartikan sebagai kondisi dimana setiap lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: