Gas Melon Langka, di Lampura Tembus Rp30 ribu Per Tabung

Gas Melon Langka, di Lampura Tembus Rp30 ribu Per Tabung

Tabung gas tiga kilogram berada di sejumlah titik Lampura mengalami kelangkaan--

RADARLAMPUNG.CO.ID -  Warga Kabupaten Lampung Utara (Lampura) keluhkan harga Gas Elpiji 3 Kg yang belakangan ini melonjak dipasaran. Selain harganya tinggi, gas melon itu juga mulai di rasakan kelangkaannya.

Pasalnya, harga gas melon yang biasanya didapat mulai dari Rp18 ribu - Rp20 ribu rupiah, kini mengalami lonjakan harga yang tidak masuk akal yakni mulai dari Rp26-Rp30 ribu per tabung.

Salah satu warga Tanjung Aman, Desi (34) mengatakan beberapa minggu terakhir di pangkalan sering mengalami kekosongan. Kalaupun ada, itu didapatkannya dengan membeli di warung-warung kecil dengan harga kisaran Rp27 ribu hingga Rp30 ribu.

"Gas susah sekarang nyarinya mas. Kosong terus dipangkalan, jadi cari-cari di warung kecil. Gas ada, tapi itu mas harganya luar biasa, kadang dikasih harga Rp27 ribu, ada juga yang jual harga Rp30 ribu. Karena kita butuh, makanya mau tidak mau ya terpaksa harus dibeli," keluhnya Senin, 31 Juli 2023.

BACA JUGA:Akibat Jalan Rusak, Kendaraan Motor Banyak Terjungkal

Dirinya berharap pemerintah dapat menstabilkan kembali harga gas dipasaran, mengingat keadaan perekonomian yang saat ini sedang sulit. 

Jangan karena ingin mendapatkan keuntungan besar, masyarakat kurang mampu menjadi korban kerakusan oknum tak bertanggung jawab.

"Mohon kepada Pak Presiden dan Pak Bupati khususnya, supaya harga Gas 3 Kg bisa kembali normal  dan keberadaannya tidak sulit didapat. Apalagi ekonomi keluarga sekarang ini sedang sulit," ucapnya.

Hal senada dikatakan oleh Bariah (45) warga Kelurahan Sribasuki yang kesehariannya membuka warung gorengan dan kopi kecil-kecilan di wilayah setempat. 

BACA JUGA:Dongkrak PAD, Lampura Komitmen Bangkitkan Pariwisata

Dirinya mengeluhkan hal yang sama. Soal harga yang tidak wajar, dan sulitnya mendapatkan Gas Melon di pangkalan tempat biasa Ia membeli. Terpaksa harus beli di warung kecil dengan harga yang tidak wajar.

"Kalau beli di pangkalan harus berebut dengan warga yang lain, selip sedikit habis Gas 3 Kg itu karena ramai yang mengantri. Kalau enggak dapat di pangkalan, terpaksa beli di warung-warung seputaran rumah yang harganya mahal dan enggak masuk akal," tuturnya.

Pihaknya berharap, kepada pemerintah melalui dinas terkait dapat segara bertindak. Jangan hanya mendengar dan melihat Tampa adanya aksi nyata.

BACA JUGA:Bareng Pensiunan, 'Gubernur Lampung' Ini Muncul Beri Dukungan ke Ganjar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: