Mahasiswa KKN UML Lakukan Penelitian Tentang Peningkatan Produksi UMKM Lanting di Dusun Paguyuban Tengah
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Lampung melakukan penelitian terkait peningkatan produksi UMKM Lanting di Dusun Paguyuban Tengah. --
BACA JUGA:Aktifkan Akulaku Paylater Bisa Raup Keuntungan dari Berbagai Fitur Menariknya, Simak Cara Mudahnya
Proses pembuatan diawali dengan mengupas singkong, lalu dicuci bersih.
Setelah itu, singkong tersebut digiling dengan warna makanan yang alami.
Lanting buatan Heriansyah dan Asmawati juga tidak memakai pengawet.
Alhasil, lanting produksi mereka aman dikonsumsi oleh semua kalangan.
BACA JUGA:Ayo Lengkapi Siaran Channel Tv Pakai Set Top Box Bergaransi Kominfo, Ini Triknya
“Setelah singkong dihaluskan, selanjutnya diperas hingga tidak ada larutan air. Lalu singkong ditiriskan dan kemudian dikukus kurang lebih 15 menit,” ujar Heriansyah.
Selesai dikukus, singkong digiling lagi dan dicetak agar membentuk seperti mie dengan ukuran besar.
Kemudian dibentuklah gilingan singkong menjadi bulat dengan tangan dan langsung dijemur.
"Setelah itu, lanting mentah tersebut di goreng hingga kering dan kita kemas sesuai permintaan pelanggan,” pungkas Heriansyah.
BACA JUGA:Polres Tulang Bawang Tindak Pelaku Balap Liar di Unit 2
Rasa lanting yang enak, gurih dan garing membuat warga Dusun Paguyuban Tengah suka dan gemar membeli lanting buatan Heriansyah dan Asmawati.
Asmawati menambahkan, dalam sehari lanting buatannya bisa terjual 15 kilogram.
Yang kemudian dijual eceran untuk di warung dengan harga Rp 20 ribu dan harga lanting 5 kilogram Rp 75 ribu.
“Kalau omzetnya bisa dihitung sendiri. Alhamdulillah penjualannya meningkat walaupun usaha ini baru berjalan selama 2 bulan,” ucap Asmawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: