Implementasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Anggrek Alam Berbasis Android di Kebun Raya Liwa

Implementasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Anggrek Alam Berbasis Android di Kebun Raya Liwa

Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Kebun Raya Liwa --

Metode rumusan pemecahan masalah dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan, dan diskusi antara tim pengabdian dan para peserta. Tahap pelatihan dilakukan melaui demonstrasi unduh dan penggunaan aplikasi mengikuti panduan buku saku yang telah dibagikan.

Tahap diskusi dilakukan melalui berbagi kendala penggunaan di lapangan dan topik kegiatan penelitian pengabdian sebagai keberlanjutan kerja sama. Tahap pelatihan penggunaan aplikasi meliputi tampilan pada halaman menu utama seperti menu diagnosa penyakit, pestisida, bantuan, tentang dan tips.

Pada halaman menu diagnosis ini pengguna dapat memilih salah satu gejala umum, gejala identifikasi, dan gejala spesifikasi yang ada. Setelah memilih gejala pengguna dapat menekan tombol diagnosa dan kemudian aplikasi akan menampilkan hasil diagnosa berupa nama penyakit dan solusinya.

Pada antarmuka halaman menu penyakit terdiri dari daftar penyakit dan detail penyakit yang dapat diliha pengguna. Pada antarmuka halaman menu pestisida menampilkan daftar merk fungisida dan bakterisida yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit anggrek.

Pada antarmuka halaman menu bantuan menampilkan daftar bantuan cara penggunaan aplikasi yang dapat membantu pengguna. Pada antarmuka halaman menu tentang berisikan informasi tentang aplikasi dan pembuatnya (developer).

Dan pada antarmuka halaman menu tips menampilkan tips-tips pengendalian penyakit anggrek yang dapat membantu pengguna dalam menangani anggreknya yang sedang terserang penyakit.

Kegiatan ini merupakan bagian Program Kerja Sama (PKS) FMIPA Unila dengan Kebun Raya Liwa sebagai mitra, dengan karyawan dan teknisi lapangan sebagai sasaran utama kegiatan ini. Hasil kegiatan ini diharapkan pihak Kebun Raya Liwa memahami dan mampu mengaplikasikan pengembangan metode pengendalian penyakit anggrek alam sebagai upaya konservasi.

Lebih lanjut, pihak Kebun Raya Liwa juga diharapkan mampu melakukan diagnosis dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam secara mandiri. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: