Anggota DPD RI Isi Kuliah Umum PKKMB Hari Terakhir di Teknokrat
-ist-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menutup Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan mengundang Anggota DPD RI Bustomi Zainudin, Sabtu, 23 September 2023.
Kegiatan itu dihadiri oleh Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM Nasrullah Yusuf SE.MBA didampingi Wakil Rektor III Dr. Muhammad Najib Satria S.Kom. MT yang juga memoderatori jalannya Kuliah umum.
Dalam kuliah umumnya, Bustomi Zainudin banyak memberikan motivasi untuk merawat Negeri tercinta, kepada ribuan mahasiswa baru yang hadir di gelanggang olah raga kampus setempat.
"Kita berikan motivasi, untuk merawat Indonesia bukan hal yang sederhana, ada 17 ribu pulau 273 juta rakyat, seribu lebih suku, dan 700 bahasa. Negeri ini harus diisi oleh SDM hebat, oleh karenanya hari ini SDM yang di didik teknokrat ini menjadi penting," katanya.
Menurut Senator Dapil Lampung ini, mereka semua --para mahasiswa-- harus tau jika dirinya adalah bagian subjek dari negara.
"Kita-kita hari ini mungkin duduk di depan suatu saat nanti akan terbalik, mereka akan mengisi simpul-simpul negara, baik itu legislatif, yudikatif, eksekutif, dan sebagainya mereka harus tau negeri ini harus mereka jaga," ujarnya.
Terlebih melihat dunia yang sudah tidak bulat lagi, dan para mahasiswa harus bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan teknolgi yang ada.
"Jangan dikira kita ini hebat karena bisa pakai HP, ibu-ibu di pedesaan sana sudah hebat karena beli cabe pakai gofood dan lain-lainya, dan ini tidak bisa dihindari selain menyesuaikan diri," ungkapnya.
"Dan mereka ini adalah orang-orang yang di design ùntuk menjadi motivator di daerahnya masing-masing dan Teknokrat, menjadi sejarah yang harus kita jaga supaya keeksisannya dengan SDM bersiap menghadapi segala perkembangan teknologi," jelasnya.
Begitu juga para mahasiswa ini diharapkan bisa siap dalam menghadapi Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Memang negara maju kalau ukuran Amerika itu 300 tahun, kalau Indonesia 100 tahun kita kalau bisa niru Jepang, karena mereka porak-poranda pada tahun 1945, tapi lihat sekarang sangat maju modern dan tetap mengedepankan budaya," ungkapnya.
"Artinya budaya berakar, budaya menjadi penting. Hari ini Indonesia punya seribu lebih, mereka tidak boleh tercabut dari budaya ini. Apapun profesi dan jabatannya ada dalam sosial culture," pungkasnya. ()
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: