RMD Header Detail

Program H2M Sasar 21 Titik Lingkungan Padat Penduduk di Lampung

Program H2M Sasar 21 Titik Lingkungan Padat Penduduk di Lampung

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.-Sumber Foto: Adpim Pemprov Lampung -

RADARLAMPUNG.CO.ID - Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Lampung sasar 21 titik daerah padat penduduk untuk diberi program hunian hijau masyarakat (H2M) tahun 2023. 

Program inovasi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini di realisasikan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK) Lampung.

Kepala Dinas PKPCK Lampung Thomas Edwin Ali Hutagalung melalui Kabid Perumahan August Riko mengatakan, program ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah perkotaan yang padat.

Pada realisasinya, kata August Riko, program H2M tidak hanya menyasar lingkungan padat untuk pemberian infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan manusia.

BACA JUGA:Spesifikasi HP Samsung Galaxy A05 Terbaru 2023, Bedanya Apa Dengan Seri A04?

"Harapan kita dengan diberikan pemberdayaan masyarakat, diharap masyarakat lebih perhatian kepada lingkungannya," ujar August Riko kepada Radarlampung.co.id.

Menurut August Riko, pihaknya memiliki fokus utama untuk program H2M ada masyarakat. Sebab saat ini masyarakat yang yang kurang peduli kepada lingkungannya.

"Dengan apanya program ini diharapkan masyarakat lebih peduli, sekaligus bisa meningkatkan perekonomiannya mereka," ucapnya.

Untuk itu langkah yang dilakukan pihaknya, menyasar ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) yang berada di kelurahan/desa.

BACA JUGA:Tak Hanya Mudah dan Cepat, Super Apps Digital Banking BRImo Juga Hadirkan Keamanan Bertransaksi

"Umumnya KWT ibu-ibu tidak bekerja diluar, tapi mereka punya semangat untuk membantu perekonomian keluarga," tuturnya.

Kegiatan yang dapat dilakukan KWT-KWT ini berupa metode penanaman sayur dengan hidroponik, apotik hidup, kerajinan, usaha sampingan yang dibentuk KWT, dan lainnya.

Pembentukan KWT untuk program ini, menurut August Riko dimulai dari pembentukan ditingkat kelurahan/desa dan di SK kan oleh dinas pertanian kabupaten/kota.

"Setelah terbentuk SK nya, mereka disiapkan penyuluh lapangannya untuk membina KWT. KWT-KWT inilah yang kami sasar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: