Tekan Kenakalan Remaja, Dinas PPPA Bandar Lampung Bentuk Satgas Khusus

Tekan Kenakalan Remaja, Dinas PPPA Bandar Lampung Bentuk Satgas Khusus

Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung : Kepala Dinas PPPA Bandar Lampung, Maryamah--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Guna menekan angka kenakalan pelajar, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bakal membentuk satgas khusus untuk mencegahnya, dalam waktu dekat ini.

Ya, hal itu lantaran banyak remaja tertentu yang nekat membuat onar akhir-akhir ini, terkhusus bagi siswa-siswi SMP di Bandar Lampung supaya tidak ikut terprovokasi.

"Insya Allah akhir November ini akan kita bentuk satgas itu," kata Kadis PPA Bandar Lampung Maryamah, Minggu, 19 November 2023.

Kata Maryamah, pihaknya tidak sendirian dalam membentuk satgas tersebut.

BACA JUGA:Soal Penangkapan Curhat BRILink di Pesisir Barat Lampung, Ini Kata Bupati

Melainkan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk menyosialisasikannya kepada para siswa dan orangtua di rumah sesuai dengan Permendikbud Nomor 46 tahun 2023.

"Satgas ini sudah ada Permendikbud yang mengaturnya terkait apa yang harus dilakukan oleh sekolah. Jadi saat ini kami sosialisasi itu, menegaskan kepada sekolah untuk membentuk satgas," jelasnya.

Terlebih, kata Maryamah, di dalam Permendikbud mengatur segala hal mengenai kenakalan pelajar. Mulai dari bullying, tawuran, bahkan kekerasan seksual.

"Baik itu pencegahan kekerasan seksual, tawuran, bulliying, kemudian keragaman beragama, semua ada di situ. Dan ini kita koordinasikan dengan bagian kesiswaannya untuk menindaklanjuti itu," ujar Maryamah.

BACA JUGA:Rekomendasi Suplemen yang Aman Dikonsumsi Untuk Mencerahkan Kulit

Dirinya juga menekankan bahwa dalam hal pencegahan ini, peran orang tua di rumah saat mengawasi putra-putrinya sangat diperlukan agar hal ini benar-benar bisa berjalan dengan baik.

"Mereka kan di sekolah hanya 8 jam, sedangkan di lingkungan rumah lebih banyak. Maka peran orang tua sangat penting, sebab sasaran langsung bukan hanya siswa saja, tapi juga orangtua," ungkapnya.

"Juga koodinasi beberapa pihak. Kalau tidak salah ada tujuh unsur dalam pembentukanya" tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: