Lapas Narkotika Mutakhirkan DPT, 339 Narapidana Masuk DPTB

Lapas Narkotika Mutakhirkan DPT, 339 Narapidana Masuk DPTB

Lapas Narkotika saat melakukan validasi DPTB. Foto ist--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung terus berupaya memenuhi hak pilih warga binaan pada Pemilu tahun 2024 dengan melakukan sinkronisasi data yang dilakukan di aula setempat, Selasa 28 November 2023. 

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Ade Kusmanto mengungkapkan, pihaknya akan terus mengupayakan agar seluruh narapidana mendapatkan hak memilih pada Pemilu tahun 2024.

"Kami terus melakukan sinkronisasi data dengan Disdukcapil dan juga KPU, meskipun sedang menjalani masa pidana, warga binaan ini memiliki hak untuk memilih pada pemilu yang akan dilaksanakan tahun depan," ungkap Ade Kusmanto. 

Kasubsi Registrasi Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Heri Wijaya Sairat menambahkan, jajarannya saat ini sedang melakukan pengumpulan data bagi warga binaan yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

BACA JUGA:Intip Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Pro yang Dibekali Chipset Unggulan di Kelasnya

"Kami menghimbau kepada warga binaan untuk memberikan data-data seperti KTP dan KK agar nantinya kami bisa melakukan sinkronisasi kepada pihak Disdukcapil," kata dia. 

Saat ini, kata Heri Wijaya Sairat, dari total narapidana Lapas Narkotika sebanyak 842 orang saat ini, jumlah narapidana yang sudah masuk dalam DPT awal sebanyak 666.

Jumlah itu kemudian berkurang karena ada narapidana yang sudah bebas, sehingga per hari ini jumlah DPT di Lapas Narkotika ada sebanyak 493 pemilih. 

"Ada yang sudah bebas ada juga yang mutasi ke daerah lain sebanyak 173 orang," kata Heri Wijaya.

BACA JUGA:Pemkab Pringsewu Lampung dan Pemkab Gunung Kidul Kerjasama Pengembangan Potensi Daerah

Kemudian 339 orang dilakukan validasi dan yang lantas masuk ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) oleh KPU. "Pemutakhiran data ini dilakukan hingga H-3 pencoblosan," ungkapnya. 

Rencananya, di Lapas Narkotika ada berdiri tiga TPS khusus. Terkait teknis pemilihannya bagaimana, Heri Wijaya mengatakan akan dilakukan bimtek dengan KPU.

"Nanti bimtek dengan KPU untuk teknis pemilihannya," tandasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: