Kerap Terbata-bata, Kepsek SMK 1 Swadhipa Natar Buka Suara Terkait Dugaan 'Tilap' Dana BOS

Kerap Terbata-bata, Kepsek SMK 1 Swadhipa Natar Buka Suara Terkait Dugaan 'Tilap' Dana BOS

Foto ilustrasi uang. (Pixabay)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kepala Sekolah SMK 1 Swadhipa Natar Yuni Astuti akhirnya merespon sejumlah peranyaan terkait dugaan dirinya melakukan penggelapan dana BOS

Saat ditemui Radarlampung.co.id secara langsung, Yuni tetap dengan pernyataan sebelumnya bahwa dana BOS digunakan untuk kegiatan dan gaji guru. 

Sebuah pernyataan yang sangat bertolak belakang dengan hasil penelusuran Radarlampung.co.id sebelumnya. 

"Ya memang gitu, untuk bayar guru dan kegiatan, kegiatan sekolah kan banyak bener. Namanya sekolah swasta, anak (murid) itu bayarnya cuma Rp 125 ribu," katanya. 

BACA JUGA:Pemkab Pringsewu Lampung dan Pemkab Gunung Kidul Kerjasama Pengembangan Potensi Daerah

Yuni melanjutkan, apalagi sekitar sebanyak 30 persen murid di SMK 1 Swadhipa merupakan anak tidak mampu sehingga digratiskan sekolahnya. 

"Yayasan Swadhipa itu kan sosial, jadi ya buat operasional semuanya. Dari (beli) paku, dari apa, dari apa yang (dana) itu semuanya," jelasnya. 

Ditanya terkait dugaan dana BOS tidak diserahkan kepada bendahara, melainkan dibawa pulang, Yuni menjawab bahwa hal tersebut hanya kesalahan komunikasi.

"Itu miskomunikasi, bendahara itu kan mau keluar (mengundurkan diri) jadi otomatis peralihan ke bendahara baru kan jedanya sampe lama karena memang nggak dapet bendahara," dalihnya. 

BACA JUGA:Khasiat Batu Akik Badar Lumut yang Konon Mampu Menangkal Gangguan Makhluk Halus

"Jadinya kan kita selesaikan, kan gak mungkin operasional gak berjalan karena gak ada bendahara kita gak ujian," lanjutnya. 

Dari jawabannya tersebut, saat ditanya kembali apakah setiap pencairan dana BOS selalu berganti bendahara, Yuni memberikan jawaban yang sukar dimengerti. 

"Gak sih kalo bendahara lama itu. Bendahara waktu itu... Gak lah, kami yang... Ada bendahara komite ada bendahara ini kan," jawabnya dengan beberapa kali jeda bak ada yang ditutupi.

Sayangnya, belum sempat Radarlampung.co.id mengajukan pertanyaan lain, sang Kepala Sekolah sudah pamit undur diri dengan alasan ada keperluan lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: