Perundungan di Sekolah
Ilustrasi perundungan di sekolah. Foto Pixabay--
OLEH :
NIDIA HARUM PERTIWI
Mahasiswi MPBSI Universitas Lampung (Unila)
Sekolah merupakan salah satu lembaga untuk peserta didik mendapatkan pengelaman, pengetahuan, keterampilan, dan juga menumbuh kembangkan potensi diri.
Namun kenyataannya belakangan terdapat beberapa problematis yang ditemukan di lingkungan sekolah.
Seperti, penurunan minat belajar, pembulian, dan kesejahteraan mental peserta didik.
Perundungan kini seolah menjadi hal yang sedang tren dilingkungan peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kasus perudungan disetiap sekolah.
Pada beberapa sekolah kasus perundungan hampir tidak pernah absen setiap harinya.
Tidak hanya bapak/ibu guru BK yang terdampak dengan hal ini tetapi bapak/ibu guru wali kelas juga terlibat dengan hal tersebut.
Perundungan bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah mulai memudarnya norma dan budaya dikalangan remaja masa kini.
Pada masa transisi ini seharusnya penguatan nilai nilai budi pekerti harus diterapkan pada peserta didik.
Khususnya untuk jenjang menengah pertama. Lemahnya kesejahteraan mental peserta didik juga menjadi salah satu faktor adanya kasus tindak perundungan ini.
Peserta didik yang tidak memiliki latar belakangan mental yang kuat cenderung pendiam, murung, dan menyendiri.
Mereka tidak memiliki kemampuan untuk berbaur dan bersosialisasi dengan kawan sebayanya.
Sayangnya hal tersebut justru kerap dijadikan objek perundungan bagi kawan sebayanya.
Dalam penanganan kasus perundungan ini, orang tua dan masyarakat tidak bisa membebankannya hanya pada lembaga sekolah.
Perlu adanya kolaborasi antara orang tua, lingkungan masyarakat, dan sekolah untuk mewujudkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: