Bangga Banget! Lampung Diangkat Dalam Film Dokumenter, Lokasinya Ada di Desa Ini

RADARLAMPUNG.CO.ID – Lampung nampaknya semakin menarik perhatian di industri perfilman Indonesia. Terbukti, salah satu daerah di Lampung akan diangkat dalam sebuah film dokumenter.

Istimewanya, sutradara ternama Hanung Bramantyo akan terjun langsung dalam menggarap sebuah film dokumenter tentang sebuah desa di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Adalah Desa Tanjung Setia, Krui, Pesisir Barat, Lampung, yang menjadi lokasi pembuatan film dokumenter tersebut.

Film berjudul ‘Desa Para Pemimpi(n)’ ini mengangkat sebuah kisah inspiratif tentang perjuangan dalam membangun kemajuan desa.

BACA JUGA:Profil Pemain Utama Film Panggonan Wingit, Film Horor Indonesia Terbaru yang Diangkat Dari Kisah Nyata

Menariknya, film Desa Para Pemimpi(n) ini diangkat atas mandat dari Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.

Sehingga karya audio visual yang diangkat dari kisah nyata ini nantinya akan menjadi film dokumenter yang luar biasa sekaligus membanggakan.

Mungkin masih banyak yang belum tahu dan mempertanyakan kebenaran tentang film yang mengangkat kisah yang terjadi di tanah Lampung ini.

Namun hal ini bahkan diceritakan melalui postingan di akun Instagram dari salah satu artis ternama tanah air yaitu Andhika Pratama.

BACA JUGA:Kelebihan HP Android Dalam Seri Redmi 13C 5G, Spesifikasi Oke dan Harga Murah Mulai 2 Jutaan

Andhika Pratama melalui akun Instagramnya @andhiiikapratama menceritakan tentang bagaimana sebuah desa yang semula sepi, namun kini menjadi destinasi wisata surfing kelas dunia.

“Mimpi gw yg belum keturutan itu belajar surfing, karena selain suka banget Pantai, gwpengen banter bisa surfing biat bisa Cobain surfing spot yang keren2 di Indonesia. Salah satunya surfing spot yang ada di Lampung,” tulisnya dalam caption postingan trailer film dokumenter tersebut.

Dalam penjelasan yang ditulis melalui postingannya, suami dari Ussy Sulistiyawati ini seolah sangat kagum dengan pengelolaan tempat yang berlokasi di wilayah Sai Bumi Ruwa Jurai tersebut.

“Tempat ini kelas dunia tapi dikelola desa. Gokil!,” lanjutnya.

Sumber: