Berkolaborasi Implementasi Sistem ERP31

Berkolaborasi Implementasi Sistem ERP31

IMPLEMENTASI ERP31 Tim dosen dan mahasiswa berkolaborasi dengan PT Rindang Tiga Satu Pratama.--FOTO DOK. TIM KOLABORASI DOSEN-MAHASISWA UNILA

RADARLAMPUNG.CO.ID-Universitas Lampung atau Unila berkolaborasi bersama PT. Rindang Tiga Satu Pratama dalam proyek implementasi sistem informasi multiplatform enterprise resource planning (ERP31) untuk efisiensi kinerja perusahaan konstruksi. 

Ini merupakan bagian dari Program KedaiReka Matching Fund Tematik Khusus Rekacipta Ekonomi Digital oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Unila yang diketuai Dr. Eng. Ir. Mardiana, S.T., M.T. , I.P.M. 

Adapun anggotanya, dosen antara lain Puput Budi Wintoro, S.Kom., M.T.I.;Mahendra Pratama, S.T, M.Eng.;Ir. Rosalia Dwi Werena, S.ST, M.Eng.; dan Ir. Meizano Ardhi Muhammad,S.T., M.T.

BACA JUGA:Manajemen Pemeliharaan Sapi Krui

Sedangkan, mahasiswanya yaitu M. Hamzah Hasan, A. Gilang Aleyusta Savada, Yohanes Edu Parlaungan Ritonga, Addam Raihan Qurniabuat Hutapea, dan Balqis Shafira Aini - 2015061059

Rekacipta Ekonomi Digital yang diusulkan Unila dengan PT. Rindang Tiga Satu Pratama sebagai mitra dalam skema hilirisasi kepakaran, terang Mardiana, untuk menjawab kebutuhan DUDI (A2). 

"Proyek ini berlangsung selama 6 bulan dimulai pada bulan Juni 2023. Kemudian melibatkan 5 dosen dan 5 mahasiswa dari Unia dan satu pembimbing lapangan  Rizki Alandani, S.T," tulis Mardiana melalui rilisnya, Selasa 1 Agustus 2023. 

BACA JUGA:Berdayakan Petani melalui Budi Daya Tumpang Sari Cabai dan Kopi

Mardiana juga menyampaikan  latar belakang kolaborasi proyek program ini dikarenakan PT. Rindang Tiga Satu Pratama adalah sebuah perusahaan konstruksi dengan berbagai divisi.

Termasuk pengelolaan kendaraan dan alat berat, pengelolaan bahan logistik dan peralatan, produksi bahan baku, serta divisi umum. 

Tantangan yang dihadapi perusahaan, ungkapnya, adalah ketidaksinergian antar divisi, faktor human error, dan redundansi data dalam pengelolaan proyek yang menyebabkan pekerjaan tidak optimal dan berujung pada kegagalan proyek.

BACA JUGA:Eco enzyme Solusi Efektif Kurangi Jumlah Sampah Makanan

Sistem pengelolaan proyek yang masih berbasis kertas dan pengawasan manual juga menimbulkan risiko kesalahan dan koordinasi yang tidak terarah. 

”Selain itu, jarak antara lokasi proyek dan kantor pusat juga berdampak pada terjadinya keterlambatan informasi yang memperlambat pengambilan keputusan dan berujung pada kegagalan proyek,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: