Semangat Bunda, Begini cara hadapi anak dengan autisme

Semangat Bunda, Begini cara hadapi anak dengan autisme

Ilustrasi anak dan ibu.-Pixabay-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Satu kondisi bawaan lahir pada anak yang tidak pernah diinginkan ibu seluru dunia adalah autisme.

Biasanya autisme adalah bawaan lahir dari orang tua tertentu, yang sampai saat ini belum diketahui psti bagaimana ini bisa terjadi.

Namun banyak dokter yang menyebutkan autisme terjadi karena komplikasi gen, pengaruh hamil di lingkungan dengan polusi ataupun penggunaan obat-obatan saat sedang hamil.

Meski hal itu tidak diinginkan para orang tua, namun bukan berarti anda tidak menyayangi dan merawatnya sama seperti anak pada umumnya.

 

Karena bagaimanapun si kecil adalah anugerah yang dititipkan Tuhan, yang harus dijaga, dirawat sebaik-baiknya.

Anak dengan autisme biasanya mempunyai beberapa ciri ciri, diantaranya enggan melakukan kontak mata, hanya tertarik pada satu benda, tidak mau bermain dengan seusianya, tidak merespon ketika dipanggil, tidak mau memulai perckapan, atau bisa disebut mempunyai dunia sendiri.

Bunda, yang baru saja mengalami hal ini tidak perlu menolak keadaan, melainkan bangkit, sabar dan harus bersemangat menghadapi hari yang baru.

Berikut radarlampung.co.id, sampaikan beberapa langkah bagaimana menghadapi anak dengan autisme.

 

1.Bawa Kedokter

Penanganan secara dini mampu mengobati autisme semakin cepat, oleh karenanya orang tua harus peka dan menyadarinya sejak dini supaya bisa ditangani oleh tangan yang benar yakni dokter.

2.Minum Obat Rutin

Pemberian obat yang diberikan dokter mampu membuat si kecil bisa beradptasi seperi manusia normal, dimana dokter biasanya akan meresepkan sejumlah obat yang harus diminum setiap hari seperti obat antidepresan, stimulan, atau obat antipsikotik untuk mengurangi gejala autisme, seperti hiperaktif, sulit konsentrasi, atau sering tantrum.

 

3. Psikoterapi

Selain obat, biasanya dokter juga biasanya menyarankan untuk melakukan terapi, guna merangsang semua motorik dan sensoriknya yang tertidur sehingga anak bisa melakukan sesuatu dengan mandiri.

4.Pantau Tumbuh Kembangnya

Cara memantau dan menstimulasi tumbuh kembang anak dengan autisme tentu berbeda dengan anak yang tidak memiliki kondisi serupa. Oleh karena itu, bunda dan ayah dari harus  berkonsultasi dengan dokter  untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Misalnya menggunakan metode ini terapi bermain, menggambar, atau bermain musik hingga berenang.

5.Dukungan Keluarga

Pastikan semua keluarga mendukung proses adaptasi kemandiriannya dengan baik, jangan ada yang mengintervensi atau mengucilkanya karena kelainan tingkahnya.

Ajak bermain dan bercengkrama bersama keluarga lain di rumah, pahami gerak geriknya, hingga berikan pendidikan home scholing dan inklusi untuk menyamakan dengan anak lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: