Waspada, Ini Potensi Bahaya Perubahan Iklim di Lampung yang Patut Diketahui Masyarakat Luas

Waspada, Ini Potensi Bahaya Perubahan Iklim di Lampung yang Patut Diketahui Masyarakat Luas

Focus Group Discussion kebijakan berketahahan iklim upaya mengurangi dampak buruk perubahan iklim Provinsi Lampung di Hotel Aston Bandar Lampung, pada Jum'at, 23 Februari 2024.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beberapa sektor diprediksi akan terdampak potensi perubahan iklim di Provinsi Lampung.

Potensi yang terdampak mulai dari sektor kelautan dan perikanan; sektor air; sektor pertanian; dan sektor kesehatan.

Sekretaris Bappeda Lampung A. Lianurzen mengatakan, dampak dari perubahan iklim telah menimbulkan ketidakseimbangan yang perlu secepatnya ditangani.

"Saat ini kita gaungkan konsep pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim," ucap A Lianurzen dalam Focus Group Discussion kebijakan berketahahan iklim upaya mengurangi dampak buruk perubahan iklim Provinsi Lampung di Hotel Aston Bandar Lampung, pada Jumat, 23 Februari 2024.

BACA JUGA:Lanjut Ke Musim Kedua, Drama The Escape of The Seven Hadirkan Karakter Baru

Untuk sektor kelautan dan perikanan, A Lianurzen menjelaskan berdasarkan proyek tinggi gelombang Lampung masuk zona perairan kategori bahaya untuk kapal <10 GT. 

Wilayah perairan Lampung ada empat wilayah masuk kategori bahaya, yaitu Lampung Selatan, Pesawaran, Pesisir Barat, dan Tanggamus.

"Diketahui 38,24 persen pesisir Lampung memiliki kerentanan tinggi atau CVI class 4 terletak di Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Pesisir Barat, dan Tanggamus," ucapnya. 

"Sedangkan 0,6 persen lainnya berada pada tingkat kerentanan sangat tinggi atau CVI 5 di wilayah Tanggamus," sambungnya.

BACA JUGA:Erdogan Surati Prabowo

Potensi dampak perubahan iklim Lampung sektor air, di mana kekeringan di Lampung termasuk dalam kategori rendah dan penurunan ketersediaan air sebesar 12,4 persen di 2024.

Kemudian, dampak sektor pertanian dimana potensi penurunan produksi padi Lampung termasuk dalam kategori tinggi, yaitu mencapai 10,1 sampai 17,5 persen. 

Sektor kesehatan, Provinsi Lampung memiliki potensi mengalami peningkatan kejadian mulai dari DBD di Kabupaten Pesawaran, Lampung Timur, Tulang Bawang, Bandar Lampung, Pringsewu, dan Metro. Malaria di Pesawaran. Juga Pneumonia di Metro.

Untuk melakukan pencegahan dan penanganan dampak tersebut, lanjut A Lianurzen, Pemprov Lampung melakukan konsep pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: