Hukum Puasa Ramadhan Bagi Orang yang Belum Mengganti Hutang Puasa

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Orang yang Belum Mengganti Hutang Puasa

Hukum puasa Ramadhan adalah wajib, sehingga ketika tidak bisa mengerjakannya maka menjadi hutang puasa yang wajib diganti. ILUSTRASI/FREEPIK--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Hanya tinggal menghitung hari saja seluruh umat Islam di seluruh dunia akan bertemu dengan bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh keberkahan, di mana setiap amal baik yang dikerjakan manusia akan dilipatgandakan.

Ketika bulan Ramadhan tiba, setiap Muslimin wal Muslimah diwajibkan untuk mengerjakan ibadah berpuasa di bulan itu.

Hukum puasa Ramadhan dalam pandangan agama Islam adalah wajib untuk dikerjakan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya:

BACA JUGA:Bacaan Sholawat Paling Sempurna Lengkap Beserta Artinya

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa,”(QS Al-Baqarah:184).

Kemudian bagi yang sedang sakit atau bepergian, sehingga itu membuatnya tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka dia boleh menggantinya di lain hari.

Ada juga hal lain misalnya orang tersebut berat menjalankan puasa untuk bayar hutang puasa tahun lalu misalnya disebabkan sakit berat, orang yang sangat tua, orang hamil atau ibu menyusui.

Maka dalam perkara ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keringanan agar kita menggantinya dengan fidyah atau memberi makan kepada lebih dari seorang miskin untuk satu hari.

BACA JUGA:Facebook Segera Lakukan Pembaruan Sistem Pada 16 Maret 2024 Mendatang, Ini yang Harus Diperhatikan Kreator

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 184, yang artinya:

“…Maka barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari lain. Dan bagi yang berat menjalankannya wajib membayar fdyah, yaitu memberi makan orang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan Kebajikan, maka itu lebih baik baginya dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,”(QS Al-Baqarah:184).

Lantas bagaimana dengan orang yang belum mengganti puasa yang telah lalu, padahal sudah memasuki bulan Ramadhan berikutnya?

Hutang puasa tidak boleh dianggap remeh sebab memiliki hukum yangd wajib dikerjakan dan akan berdosa apabila kita menunda-nunda tanpa udzur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: