Korban Rudapaksa di Lampung Utara Alami Trauma, Ini yang Dilakukan Dinas PPA

Korban Rudapaksa di Lampung Utara Alami Trauma, Ini yang Dilakukan Dinas PPA

Dinas PPA Lampura Lakukan Pendampingan Sikologis--

RADARLAMPUNG.CO.ID -  Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPA) Kabupaten Lampung Utara (Lampura), melakukan pendampingan assesmen terhadap korban Rudapaksa di Kecamatan Bukitkemuning Kabupaten Lampura.

Hal ini tentu dilakukan, karena korban mengalami trauma pasca kejadian yang menimpanya tersebut. Mirisnya lagi, peristiwa kelam tersebut terjadi pada saat pesta demokrasi yakni Pemuli tahun 2024 ini.

Korban yakni berinisial NA (15) yang merupakan warga Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampura, saat ini tengah ada pendampingan sikologis dari PPA Kabupaten Lampura.

Diketahui juga, NA masih duduk di bangku kelas 3 di salah satu SMP di Lampura. 

BACA JUGA:Satreskrim Polres Lampung Utara Amankan Enam Orang dari 10 Pelaku Kasus Rudapaksa

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA) Lampura, Dina Prawitarini, dalam konferensi pers yang digelar Polres Lampung Utara, Rabu 13 Maret 2024.

"Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPA) Kabupaten Lampung Utara, untuk mengetahui kondisi seperti apa, tanggal 29 Februari kemudian kita bawa juga korban ke rumah sakit untuk melakukan visum dan lain-lain," paparnya.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan assessment terhadap korban NA.

"Kemudian tanggal 6 Maret 2024, kita lakukan assesmen kita bawa ke psikolog, ini untuk diberikan pendampingan, diberikan assessment agar mengetahui kondisinya seperti apa," ujarnya. 

BACA JUGA:7 Puskesmas Jadi Penyelenggara Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan CJH Tanggamus Lampung, Ini Daftarnya

Ia menyebutkan, jika korban NA mengalami trauma berat akibat peristiwa tersebut.

"Memang korban terlihat trauma berat dan diperlukan pendampingan lebih lanjut," katanya.

Bahkan, jika diperlukan, pihaknya akan memanggil ahli kejiwaan terhadap korban NA.

"Sehingga nanti akan kita bicarakan lebih lanjut apakah akan kita panggil juga ahli kejiwaan," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: