Beras SPHP Dijual Sangat Tinggi di Tubaba, Masyarakat Minta Bulog Buat Pengumuman Sebelum Operasi Pasar

Beras SPHP Dijual Sangat Tinggi di Tubaba, Masyarakat Minta Bulog Buat Pengumuman Sebelum Operasi Pasar

Maraknya penjualan beras SPHP diatas HET.---Sumber Foto: Tangkap Layar.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) meminta agar badan usaha logistik Bulog bersama pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat membuat pengumuman sebelum melakukan operasi pasar.

Hal ini dilakukan agar beras yang digunakan sebagai penyetabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke sejumlah Pasar Tradisional dapat tempat sasaran, yakni meringankan beban masyarakat.

Sebab saat ini beras sphp tersebut dijual dengan harga yang sangat tinggi yakni mulai dari 70- Rp75.000 per karung berisi 5 kg. 

BACA JUGA:Mau Ajukan Pinjaman KUR Syariah? Jangan Lupa Bawa 7 Dokumen Wajib Ini

BACA JUGA:Pakai Promo BRI di Banyak Merchant, Belanja Hemat Mudah Bulan Ramadan!

Amin (35) dan Sukir masyarakat Panaragan Jaya dan Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mengungkapkan hal tersebut karena menurut mereka selama ini operasi pasar tidak tepat sasaran. "Katanya operasi pasar untuk menstabilkan harga beras, tapi faktanya beras yang harusnya dijual di bawah harga Rp60.000, namun kini mencapai 75.000.

Menariknya menurut Lidin (37) warga lainnya, Ada sejumlah agen memperoleh beras tersebut mencapai di atas 5 ton. "Artinya beras ini betul-betul tidak tepat sasaran,"katanya kepada radarlampung.co.id. 

Pengumuman tersebut dimaksudkan menurut Joni (45) warga Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat dimaksudkan agar beras tersebut dapat benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan.

BACA JUGA:Polisi Periksa 9 Orang Saksi Terkait Insiden Pembakaran Kantor TNBBS Resort Suoh

BACA JUGA:Warning! Ini Hal yang Harus Diperhatikan Bila hendak Uji KIR Pasca Digratiskan

Karena faktanya saat beras tersebut turun dari mobil sejumlah pengepul sudah menunggu untuk kemudian mereka jual kembali. "Seharusnya beras itu sampai ke masing-masing masyarakat yang membutuhkan tapi faktanya banyak di kampung oleh pengepul," tutupnya. 

Sementara itu Suwardi MM, Kabag Ekonomi, mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: