RSUDAM Lampung Tangani Bayi Kembar Siam Parapagus Asal Pesawaran, Begini Kondisinya

RSUDAM Lampung Tangani Bayi Kembar Siam Parapagus Asal Pesawaran, Begini Kondisinya

Bayi kembar siam jenis parapagus asal Padang Cermin, Pesawaran dirawat di RSUAM Lampung. Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung melakukan penanganan bayi kembar siam  parapagus.

Bayi kembar siam parapagus atau memiliki dua kepala dan satu badan ini berjenis kelamin laki-laki, anak pertama dari pasangan Erwin dan Ayu Wandira asal Padang Cermin, Pesawaran.

Bayi yang lahir pada 28 Maret 2024 lalu di Rumah Sakit Pelni Jakarta tersebut dirawat di rumah sakit tipe A miliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sejak, Minggu 31 Maret 2024.

Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUDAM Lampung dr. Imam Ghozali mengatakan, bayi yang terlahir dalam keadaan istimewa itu masuk ke RSUDAM di usianya yang ketiga hari dengan keluhan gangguan pernapasan.

BACA JUGA:Cabai dan Bawang Masih Melambung di Tubaba, Segini Harganya

Kata dr. Imam Ghozali, tim dokter dari RSUDAM Lampung  kemudian melakukan pemeriksaan terhadap bayi kembar siam tersebut dan ditemukan permasalahan pada sistem metabolismenya yang tidak memiliki anus.

Hal tersebut mengharuskan tim dokter melakukan tindakan mendesak dengan melakukan pembedahan perut bagian samping bayi sebagai saluran keluar sementara mekonium agar tidak menimbulkan infeksi. 

"Sehubungan selama tiga hari dia tidak bisa BAB karena dia tidak punya lubang anus. Sehingga hasil metabolisme ketikan di dalam kandungan menumpuk," ujar dr. Imam Ghozali, Jumat 12 April 2024.

"Ini harus dibuang (hasil metabolisme,red). Untuk mencegah infeksi kita lakukan tindakan life saving dengan membuka perut samping supaya (mekonium, red) keluar lewat situ," sambungnya.

BACA JUGA:Bikin Nagih! Mie Ayam Kuah Medok, Pas Banget Buat Penggemar Pedas

Pasca pembuatan anus sementara, menurut dr. Imam Ghozali, nantinya tahap kedua direncanakan akan dibuatkan anus permanen saat kondisi bayi stabil dan memenuhi syarat minimal berat bayi mencapai 5 kg.

Selain itu, dr. Imam Ghozali juga menyampaikan bahwa setelah penanganan darurat yang dilakukan tim RSUDAM, kondisi bayi kembar siam jenis parapagus itu saat ini dalam keadaan stabil dengan reflek positif. 

"Memang masih butuh support oksigen, tapi reflek pengecap dan lainnya bagus," ucapnya.

Lanjut dr. Imam Ghozali, penanganan kasus ini turut menjadi atensi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam hal ini Gubernur Arinal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: