Enggan Masuk Perangkap, DPRD Asal Suoh Desak Tim Buru dan Bius Harimau Pemangsa Manusia
Anggota DPRD Lampung Barat asal daerah pemilihan (Dapil) Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Sarwani, SE--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Menyikapi belum berhasilnya tim dalam melakukan evakuasi terhadap harimau sumatera, dengan metode pemasangan kandang jebak di beberapa titik tempat dimana dtemukannya jejak harimau sumatera di wilayah Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat, maka elemen masyarakat mendorong tim melakukan langkah lain.
Anggota DPRD Lampung Barat asal daerah pemilihan (Dapil) Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Sarwani, SE., mengungkapkan, pihaknya menilai pemasangan kandang jebak yang menjadi upaya dari tim penanganan satwa harimau yang telah memakan korban jiwa di wilayah tersebut dinilai kurang efektif.
"Kandang jebak yang dipasang dengan umpan kambing ternyata tidak efektif, hingga kini dari enam unit kandang jebak yang terpasang belum ada tanda-tanda pernah didekati oleh harimau sumatera, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan harus dicari metode lain," ungkap politisi PDIP tersebut.
Menurut dia, karena metode pemasangan kandang jebak kurang efektif, maka salah satu metode yang dinilai akan lebih efektif adalah diturunkannya tim dengan peralatan pendukung, dengan melakukan perburuan harimau sumatera yang telah meresahkan masyarakat tersebut.
"Kalau menurut kami akan lebih efektif jika harimau tersebut diburu dan ditembak dengan bius, lalu harimau yang tertangkap diveakuasi dan dijauhkan dari permukiman dan areal perkebunan penduduk, karena seperti kita ketahui metode kandang jebak butuh biaya mulai dari pembuatan kandangnya hingga untuk pembelian umpan kambingnya," kata dia.
Sarwani berharap, konflik antara harimau sumatera dan manusia di wilayah tersebut bisa segera berakhir.
Sehingga, masyarakat tidak lagi dihantui ketakutan untuk beraktifitas di kebun. Terlebih sektor perkebunan merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat setempat.
”Saat ini masyarakat yang hendak berkebun dilanda rasa takut, terlebih adanya beberapa kasus korban meninggal hingga korban yang berhasil selamat dari terkaman harimau, sehingga harus ada solusi yang benar-benar bisa menghentikan konflik tersebut,” pungkasnya.
BACA JUGA:Catat! ASN di Lingkungan Pemkab Lampung Barat Wajib ‘Ngantor’ Besok
Seperti diketahui, harimau sumatera setdaknya telah menerkam dua orang warga Suoh dan BNS hingga meninggal. Selain itu ada dua orang yang berhasil selamat dari terkaman. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: