Okupansi Hotel Meningkat Saat Lampung Blackout, Begini Pengakuan Salah Satu Marketing Communication Executive
Ilustrasi hotel.-Pixabay-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemadaman listrik total atau blackout bersama dengan terganggunya akses internet sempat terjadi di Provinsi Lampung, pada Selasa 4 Juni dan Rabu 5 Juni 2024.
Di mana, pemadaman listrik terjadi akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat di Sumatera Selatan yang berdampak kepada provinsi di Sumbagsel.
Pemadaman listrik merata ini pun berdampak besar bagi aktivitas masyarakat dan perekonomian di Provinsi Lampung.
Namun, ternyata sektor perhotelan mendapati dampak positif saat blackout dengan meningkatnya hunian kamar hotel atau okupansi selama dua malam.
BACA JUGA:Siapkan Balon Cawabup Pilkada 2024, DPD PAN Tanggamus Lampung Buka Peluang Koalisi Seperti Pilpres
Sebab, banyak masyarakat yang memilih mengungsi ke hotel karena lampu tetap hidup dan layanan internet tetap ada. Salah satunya dialami Sheraton Lampung Hotel.
Marketing Communication Executive Sheraton Lampung Hotel Reza Afif membenarkan ada kenaikan hunian terhitung sejak Selasa 4 Juni 2024.
"Ya betul, ada kenaikan hunian terhitung sejak hari Selasa 4 Juni dan kami juga full booked di Rabu 5 Juni kemarin," ujar Reza Afif saat dihubungi Radarlampung.co.id, Kamis 6 Juni 2024.
Kata Reza Afif, peningkatan hunian kamar hotel selama dua hari tersebut meningkat 9,82 persen dibandingkan hari-hari biasa.
BACA JUGA:Ngeri! Wanita di Pringsewu Lampung Nyaris Tewas Dianiaya Anaknya, Ternyata...
Kenaikan tingkat hunian ini, disampaikan Reza Afif dibarengi dengan kenaikan harga kamar.
"Tentu harga mengalami kenaikan karena sesuai kebaikan occupancy," ucapnya.
Lanjut Reza Afif, harga naik 11 persen dikarenakan occupancy hotel pada hari tersebut memang telah tinggi.
"Kenaikan (harga, red) 11 persen, karena occupancy hotel pada hari kemarin memang sudah tinggi, yaitu di angka 89 persen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: