Iklan Bos Aca Header Detail

Yuk Intip Terobosan Terbaru Teknologi Metaverse yang Dikembangkan Teknokrat

Yuk Intip Terobosan Terbaru Teknologi Metaverse yang Dikembangkan Teknokrat

Foto Melida Rohlita --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) terus mengembangkan teknologi Metaverse yang terbaru saat ini.

Di antaranya terus mengembangkan teknologi Metaverse dengan menambah enam sektor di dalamnya, Jumat 14 Juni 2024.

Director of CEO Metaverse Universitas Teknokrat Indonesia Yuri Rahmanto, M.Kom mengatakan, Universitas Teknokrat Indonesia mempunyai 12 pusat unggulan (center of excellence).

Satu di antaranya adalah Metaverse. Dijelaskannya, dalam pusat unggulan Metavers di Universitas Teknokrat Indonesia, terdiri dari tim dosen, struktural, dan mahasiswa.

BACA JUGA:Singgung Sosok Anindya Bakrie, Ketua Wantim Kadin Lampung Minta Arsjad Legowo Mundur

"Universitas Teknokrat Indonesia merekrut mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Rata-rata yang direkrut dari bidang ilmu informatika," ungkapnya.

"Di bidang informatika, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia diajarkan menggunakan perangkat lunak, memodelkan perangkat tiga dimensi (3D), dan game," sambungnya.

Dengan berbekal itu semua, kata dia, Universitas Teknokrat Indonesia mampu merekrut mahasiswa yang memilki potensi dan mempunyai keinginan bergabung pada Metaverse dan mengembangkan yang kini masuk dalam series kedua.

“Kami memiliki delapan mahasiswa inti dalam struktural dibantu mahasiswa yang memiliki kemampuan dasar dalam modeling 3D dan perangkat lunak, pembuatan game, dan mereka di bawah Universitas Teknokrat Indonesia dan Metaverse,” ujarnya.

BACA JUGA:Jadwal Pemeliharaan Jaringan PLN ULP Way Halim Ditunda, Listrik di Daerah Ini Tetap Aman

Yuri menambahkan, metaverse Universitas Teknokrat Indonesia terus berkembang menjadi enam sektor.

Masing-masing yakni sektor pendidikan (education), pelayanan publik (public service), pariwisata (tourism), hiburan (entertainment), arsitektur (architecture), dan pemasaran (marketing).

“Tahun lalu kami masih satu sektor virtual pusat pembelanjaan (mal), sekarang bertambah jadi enam. Di mana setiap sektor telah memiliki ruang virtual sendiri," ungkapnya.

"Di sektor pendidikan telah dibuat ruang kelas (class room) secara virtual, ruang sidang, ruang pertemuan, dan game edukasi virtual," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: