Tak Kunjung Hujan, Puluhan Hektar Sawah di Way Kanan Terancam Gagal Panen
Dampak kemarau, sawah di Negara Batin dan Negeri Besar terancamĀ gagalĀ panen.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Puluhan hektar sawah milik petani di Kecamatan Negeri Besar terancam gagal panen.
Hal itu disebabkan minimnya air yang mengaliri sawah tadah hujan yang mereka miliki lantaran sudah hampir satu bulan tidak turun hujan.
Lahan persawahan yang kering setelah ditanami padi antara lain berada di wilayah Kampung Sri Basuki dan beberapa wilayah di Kecamatan Negara Batin dan Pakuon Ratu yang belum tersentuh irigasi.
“Kalau dalam satu minggu kedepan hujan tetap tidak turun, tanaman padi kami ini bukan lagi gagal panen akan tetapi gagal hidup karena sawahnya kering. Bagaimana tidak mati, airnya tidak ada," ujar Midin, salah satu petani setempat.
BACA JUGA:Cara Mengatur Limit Transaksi di BRImo, Cek Disini!
Keluhan Midin bukan tanpa alasan. Saat ini tanaman padinya mulai menguning. Tanah sawahnya mulai mengangkat dan rengkah rengkah, menandakan kondisi cuaca yang sangat panas.
“Retakan pada tanah itu akibat lumpur di bagian bawah sudah mengering, jadi tanah bagian atas pecah,” ujar Camat Negara Batin Edi Saputra saat dimintai keterangan terkait luasnya sawah di Negara Batin dan Negeri Besar yang mengalami kekeringan di musim tanam ini.
Lebih jauh Edi Saputra menghimbau para petani dalam menghadapi musim kemarau, agar betul-betul bisa memanfaatkan sumber air yang ada di dekat persawahan.
Serta mengupayakan untuk membuat embung-embung kecil untuk penampungan air ketika hujan. Juga berupaya membuat resapan air atau penghijauan di sekitar persawahan yang mereka garap.
BACA JUGA:Kuy Liburan! 100 Hotel Archipelago International Diskon Hingga 30 Persen
Dengan harapan saat musim kemarau tiba, sawah mereka masih dapat berproduksi karena ada cadangan air dari embung air juga tidak langsung kering karena terdapat resapan air di sana.
“Demikian juga bagi petani dan atau kelompok tani yang sudah mandapatkan bantuan sumur bor agar dapat memanfaatkan sumur bor tersebut dengan baik dan bersama-sama. Jangan ada yang memonopoli," imbuh Edi Saputra. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: