Iklan Bos Aca Header Detail

Waspada! Kawanan Gajah Terpecah Menjadi 2 Kelompok

Waspada! Kawanan Gajah Terpecah Menjadi 2 Kelompok

Kawanan gajah liar sejak yang diketahui berjumlah 18 ekor di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terpecah menjadi dua kelompok.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kawanan gajah liar sejak yang diketahui berjumlah 18 ekor di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terpecah menjadi dua kelompok.

Kondisi ini perlu diwaspadai, terlebih petugas kesulitan untuk melakukan pemantauan mengingat GPS Collar yang sebelumnya terpasang di dua ekor gajah tidak aktif atau rusak.

Pembina Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah Suoh Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, pada Senin malam 1 Juli 2024.

Sekelompok gajah yang berjumlah 14 ekor sempat menyeberang jalan raya dan memasuki wilayah Pemangku Tri Tunggal, Pekon Banding Agung.

BACA JUGA:Pembinaan Pengurus HMT Kecamatan, Nanda Indira Berikan Pesan Ini

"Tadi malam ada 14 ekor gajah yang berada di Pemangku Tri Tunggal, tepatnya di pemakaman yang ada di wilayah itu," ungkap Sugeng Selasa 2 Juli 2024.

Dari pemakaman tersebut, kata dia, kawanan gajah bisa masuk ke hutan belukar dan istirahat di hutan belukar tersebut atau bergeser sedikit ke belakangan permukiman Tri Tunggal atau ke arah kebun sawit Marga Jaya.

"Dikhawatirkan gajah ini bisa ke kemana-mana, bisa ke Bandar Agung dan permukiman penduduk lainnya," kata dia 

"Nah, setelah terpisah menjadi dua kelompok pada tadi malam, kini dua ekor lagi bergabung dengan empat ekor lainnya, sehingga kini terpecah menjadi dua kelompok, kelompok satu 12 ekor sudah mengarah ke Rawa Kenceng dan kelompok dua enam ekor berada di Simpang Masak, blok sembilan," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Sederet Penghargaan Internasional Yang Diperoleh BRI di Bulan Juni 2024

Saat ini, kata dia, banyak petani di wilayah itu telah menebangi tanaman pisang yang selama ini menjadi makanan incaran gajah. Penebangan ini justru membuat kawanan gajah lebih liar.

"Sekarang banyak tanaman pisang ditebang pemiliknya, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kawanan gajah masuk ke kebun mereka, namun kondisi ini menyebabkan kawanan gajah terus berkeliaran, dan kami hingga saat ini kesulitan untuk memantau karena GPS Collar yang terpasang mengalami kerusakan dan tidak aktif," tandasnya.

Untuk diketahui, kawanan gajah tersebut sebelumnya telah merusak sejumlah rumah warga di Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh dan menyebabkan masyarakat mengalami kerugian. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: