Pemkot Bandarlampung Edukasi Siswa Soal Kebencanaan, Fokuskan Wilayah Pesisir
Reporter:
Melida Rohlita|
Editor:
Anggri Sastriadi|
Rabu 02-10-2024,17:03 WIB
Ilustrasi bencana alam Pohon tumbang diakibatkan Cuaca Ekstrim di Bandarlampung.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kini tengah menggencarkan mitigasi bencana diantaranya dengan mengedukasi kebencanaan kepada siswa-siswi sekolah guna mengurangi dampak yang timbul dari bencana alam di Kota Tapis Berseri.
Kalak BPBD Kota Bandar Lampung Wakidi melalui Sekretarisnya Edi Susanto mengatakan jika hal ini merupakan tindak lanjut dari Perintah PJS Walikota dalam memitigasi bencana alam.
"Untuk edukasi bencana itu sangat penting bagi siswa, mereka masih awam apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana khususnya tsunami dan gempa bumi," kata Sekretaris BPBD Bandarlampung Edy Susanto, di Bandarlampung, Rabu, 2 Oktober 2024.
Menurutnya, dengan adanya edukasi tersebut para siswa dapat memahami bagaimana yang harus dilakukan ketika dampak dari cuaca buruk ataupun bencana lainnya datang tiba-tiba.
"Agar mereka dapat bertindak cepat dan tepat saat adanya bencana, baik gempa maupun tsunami.Bentuknya edukasi yang kami lakukan yakni kesiapsiagaan tentang gempa bumi dan tsunami," jelasnya.
Lebih jauh Edi mengungkapkan bahwa sejauh ini sudah ada enak sekolah yang diberikan edukasi bagaimana bencana itu terjadi dan menghadapinya utamanya ýang berdekatan dengan wilayah Pesisir Bandar Lampung.
"Sebelumnya kita mengkhususkan edukasi di sekolah yang berada di pesisir, ternyata kegiatan itu dapat respon positif, sehingga banyak sekolah lain yang ingin ikut edukasi kebencanaan tersebut," ungkapnya.
Dirinya menandaskan bahwa penekanan jalur evakuasi bencana di kota yang memang sudah dibuat, menjadikan hal yang harus dipahami oleh para siswa tersebut.
"Tentu terkait jalur evakuasi sudah kami buat di tiga daerah di Pesisir Bandarlampung. Jadi nanti setelah mendapatkan edukasi anak-anak tersebut bisa langsung mengikuti jalur evakuasi yang sudah dipasang," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Cuaca Ekstrim ýang diprakirakan akan terus terjadi selama beberapa hari kedepan membuat PJ Walikota Bandar Lampung Budhi Darmawan memperintahkan OPD terkait untuk siap terhadap kemungkinan bencana alam di Kota Tapis Berseri.
Hal itu dirinya sampaikan pasca memberikan arahan kepada Satpol PP, BPBD, Dinas Damkarmat dan juga Dinas Perhubungan kota Bandarlampung, Senin, 30 September 2024.
"Seperti yang sudah saya sampaikan juga di beberapa OPD tadi, meminta semua OPD untuk sinergi kaitannya untuk mengahadapi cuaca ekstrim saat ini," kata di Kantor Dishub Kota Bandar Lampung.
Menurutnya, kondisi cuaca saat ini sangatlah tidak menentu yang kadang cerah, lalu panas hingga tiba-tiba hujan deras.
"Ini dimungkinkan ada genangan, kemudian banjir. Maka semua OPD sesuai tupoksinya baik yang bisa membantu diharapkan bisa siaga dalam menghadapi bencana alam," ujarnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Kota Bandar Lampung Wakidi menyebut pihaknya menyiagakan 60 orang personil untuk menghadapi dampak dari cuaca ekstrim tersebut.
"Para personel kami kerahkan untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrim seperti genangan air, pohon tumbang dan lainnya sebanyak 60 personel, termasuk dengan semua perlengkapannya," ungkapnya.
Seperti yang kita tahu, cuaca ekstrim ýang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan 12 pohon tumbang, serta bencana banjir pada enam titik wilayah di Bandarlampung.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan kewaspadaannya apabila hujan disertai angin kencang melanda.
"Karena kemungkinan cuaca ekstrem ini masih akan terjadi di Bandar Lampung. Kami imbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, BMKG Prediksikan Sebagian besar wilayah Lampung berpotensi diterpa cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin kencang hingga tiga hari kedepan.
Ya, hal itu diungkapkan Kepala Kasi Datan dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto ýang menyebut pihaknya telah mengeluarkan peringatan dininya terkait potensi cuaca ekstrim yang melanda sebagian besar daerah di Provinsi Lampung.
"Kami memperkirakan cuaca Lampung selama tiga hari kedepan Minggu, Senin dan selasa akan berpotensi hujan deras disertai angin kencang," katanya, Minggu, 29 September 2024.
Rudy menjelaskan hal ini terjadi lantaran kondisi Suhu udara kini 23,0 °C – 32,0 °C. Kecuali wilayah Lampung bagian barat suhu udara berkisar 16,0 °C – 29,0 °C.
"Kelembapan udara: 60 – 100 %.
Arah dan Kecepatan Angin: Tenggara – Selatan dengan kecepatan 5 – 22 knots (9 - 40 Km/Jam). Sehingga dapat memunculkan awan-awan penghujan," terangnya.
Lebih lanjut Rudy juga menjelaskan jika saat ini telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan ýang mengharuskan masyarakat harus lebih peka terhadap mitigasi bencana ýang kapan saja akan terjadi.
"Pancaroba Tiba, Siapkan Diri Hadapi Musim Hujan saatnya kita semua waspada menghadapi perubahan cuaca ekstrem di wilayah Lampung. Mulai dari peralihan cuaca yang cepat hingga potensi banjir dan tanah longsor, langkah mitigasi bencana sangat penting dilakukan. Pastikan lingkungan sekitar siap menghadapi musim hujan, periksa saluran air, dan lakukan upaya pencegahan bencana sejak dini. Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan dan waspada terhadap penyakit yang sering muncul saat musim hujan! Mari bersama kita hadapi pancaroba dan musim hujan dengan kesiapsiagaan yang matang," ungkapnya.
Oleh karenanya pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap semua kemungkinan ýang terjadi apabila dampak hujan datang, seperti banjir dan sebagainya.
"Difase pancaroba ini akan dimulai dengan perubahan cuaca yang tidak stabil, dari angin kencang tiba-tiba, petir, kemudian hujan lokal, siang panas lalu sore hujan . Hal ini dapat memicu angin puting beliung, dan juga dampak resiko penyakit ýang meningkat. Maka dari itu pastikan atap dan bangunan rumah dalam kondisi kuat, kurangi aktivitas menjelang sore selama cuaca ekstrim dan sedia obat-obatan dan masker selalu," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: