BMKG Prediksi Cuaca Panas Terik di Lampung Bertahan Hingga Beberapa Hari Kedepan

BMKG Prediksi Cuaca Panas Terik di Lampung Bertahan Hingga Beberapa Hari Kedepan

Update suhu panas hari ini. ILUSTRASI/FREEPIK--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Suhu udara belakangan kian terasa panas. Di Provinsi Lampung bahkan mencapai 34 derajat.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto menjelaskan penyebab hal ini bisa terjadi, padahal sebelumnya BMKG pernah menyatakan sudah memasuki musim penghujan.

"Penyebab cuaca panas ini karena aktifnya dua siklon tropis (trami dan kong-rey) di laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik bagian barat, yang memberikan dampak tidak langsung, yaitu tertariknya massa udara di sebagian wilayah Indonesia bagian selatan ke arah aktivitas siklon tropis," katanya, Selasa, 29 Oktober 2024.

Menurutnya, fenomena tersebut membuat jumlah awan semakin berkurang hingga minim terjadi hujan.

BACA JUGA:Catat, Ini Jadwal Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II

"Potensi pembentukan awan semakin berkurang dan tutupan awan di Lampung sangat minim. Kondisi semakin terasa panas karena posisi matahari secara pergerakan semu tahunannya berada di sekitar wilayah equator, sehingga paparan radiasinya lebih besar," ungkapnya.

Pihaknya mempediksi hujan belum akan turun selama beberapa hari kedepan pada sebagian besar wilayah, termasuk Bandar Lampung.

"Kita prakirakan tiga sampai empat hari kedepan masih berpotensi panas," kata Rudy.

Ia juga menerangkan bahwa sebagian wilayah Lampung belum memasuki musim hujan, seperti Lampung Selatan yang masih dalam fase pancaroba.

BACA JUGA:Dinas Kelautan dan Perikanan Bandar Lampung Uji Coba Makanan Gratis untuk Ratusan Siswa di Pulau Pasaran

"Untuk Lampung bagian selatan masih masa pancaroba dan masuk awal musim penghujannya di November pertengahan," jelasnya.

Meski begitu, Rudy menyebut panas yang ada saat ini masih terbilang normal dan belum terbilang ekstrim.

Melihat kondisi ini, pihaknya meminta masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan, utamanya kulit.

Di mana, sinar UV yang ada pada kondisi saat ini durasinya lebih lama dan besar hingga dapat menimbulkan kanker kulit dan penyakit lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: