Prof Sarwono Sutikno, Guru Besar Pertama Itera Bidang Keamanan Siber dan Komputasi Pervasif/Hardware Security
Prof Sarwono Sutikno, Guru Besar Pertama Itera, Guru Besar Bidang Keamanan Siber Dan Komputasi Pervasif/ Hardware Security saat membacakan orasi ilmiah berjudul "Risiko Positif dan Resiko Negatif Keamanan Perangkat". Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
Dilanjutkan, komputasi pervasif atau ubiquitous computing, merujuk pada integrasi teknologi komputasi ke dalam lingkungan sehari-hari.
"Konsep ini melampaui sekedar implementasi internet of things (Iot), juga melibatkan apliaksi kecerdasan buatan AI yang mampu membuat keputusan cerdas berdasarkan analisis big data yang terkumpul dari interaksi sehari-hari," kata dia.
BACA JUGA:Raih Peluang Saldo DANA Kaget Hingga Rp 299 Ribu, Klaim Cepat Link Cuan Gratis Langsung Cair
BACA JUGA:Cairkan Amplop Saldo DANA Kaget, Dapatkan Cuan Gratis Hingga Rp 261 Ribu, Klaim Linknya
Prof Sarwono menyadari penggunaan perangkat AI memang titik akses dan potensi ancaman.
Antara lain pembajakan perangkat, kelemahan kode, serangan man in the middle attacks, kelemahan autentikasi dan resiko perangkat lunak pihak ketiga.
Termasuk rekayasa sosial, serangan fisik, kesalahan konfigurasi, ketidakcukupan, pembaruan keamanan, dan kebocoran data.
Untuk menghadapi tantangan terhadap potensi ancaman dalam penggunaan perangkat AI, ada strategi dan solusi yang bisa diambil.
BACA JUGA:Naik Pangkat Polri, Inspektur Utama Setjen DPR RI Jadi Komjen, Tiga Pamen Pecah Bintang
BACA JUGA:Penugasan Luar Struktur Dalam Mutasi Polri Juli 2024, 9 Kombes Pecah Bintang Jadi Brigjen
Di antaranya pengembangan standar global yang lebih inklusif, kerangka kerja keamanan berlapis, manajemen risiko AI dengan ISO/IEC TR 24030:2020.
Lalu, Audit dan Sertifikasi Reguler, Enkripsi Data End to End, Autentikasi Multi- Faktor, pendidikan keamanan Siber untuk semua pengguna.
Langkah lain adalah respon insiden dan rencana pemulihan dan penggunaan teknologi AI dalam keamanan siber, integritas keamanan dalam pengembangan produk dan kerjasama internasional dalam penanganan kejahatan siber.
"Saya akan memperkuat keamanan Siber bersama AI. Ini adalah hal yang baru. Saya dan teman teman dosen dan mahasiswa bisa mengembangkan keamanan Siber," tandas guru besar yang baru bergabung dengan Itera pada November 2023 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: