Akhirnya, BK DPRD Bandar Lampung Buka Suara Terkait Kasus Keributan yang Seret Nama Anggota Dewan

Akhirnya, BK DPRD Bandar Lampung Buka Suara Terkait Kasus Keributan yang Seret Nama Anggota Dewan

Ketua BK DPRD Bandar Lampung Yuhadi (Kanan) saat menggelar konferensi pers terkait anggotanya, Kamis, 14 November 2024.-Foto: Melida Rohlita/Radarlampung.co.id-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bandar Lampung Yuhadi akhirnya memberikan pernyataan terkait dugaan anggota dewan berbuat onar di salah satu hiburan malam di Kota Tapis Berseri beberapa waktu lalu.

Yuhadi yang duduk bersama Anggota DPRD Fraksi PKB Agung Zalwi (AZ) menyatakan pihaknya telah memanggil yang bersangkutan guna mengklarifikasi hal ini.

"Kami Badan Kehormatan DPRD Bandar Lampung telah memanggil dan meminta klarifikasi langsung kepada yang bersangkutan. Ini adalah peristiwa pada dua bulan lalu, tepatnya bulan September," kata Yuhadi dalam konferensi persnya, Kamis, 14 November 2024.

Yuhadi menyatakan bahwa dugaan tersebut salah atau tidak benar adanya. Setelah diklarifikasi, kata dia, AZ hanya terjebak pada posisi yang salah. 

BACA JUGA:Dialog Terbuka Dengan Warga Ulubelu Tanggamus, Mirza Komitmen Perbaiki Infrastruktur Pedesaan

"Kami ingin mengklarifikasi pemberitaan di masyarakat karena ini terkait harkat dan martabat, dikutip dari sebuah ayat jika ada seseorang membawa kabar berita yang belum tahu kebenarannya, belum diverifikasi, wajib tabayun," ucapnya.

"Atas dasar tabayun, kami sudah mengkonfirmasi saudara Agung, jadi cerita yang berkembang itu tidak benar dan merugikan saudara Agung, karena preferensinya sangat negatif dan men-downgrade kebiwabawaan Pak Agung," ujarnya.

Dijelaskan, kala itu AZ datang setelah ditelpon salah satu rekannya dan sampai pada kondisi di tengah keributan yang diawali oleh rekan-rekannya, termasuk saudaranya dari luar kota.

"Hasil konfirmasi, sekira di tanggal 9 September 2024, ada keluarga yang bersangkutan sedang melaksanakan resepsi pernikahan. Karena mereka dari jauh, setelah acara saudaranya ingin refreshing di kafe, di bilangan TBS. Tiba-tiba saudara Agung jam 8 malam ditelpon oleh saudaranya bahwa terjadi keributan," jelas Yuhadi.

BACA JUGA:Soroti Dugaan Korupsi PT LEB, Gamapela Tantang Nyali Kajati Lampung dan Keberanian DPRD Bentuk Pansus Terbuka

Pada saat itu, Agung diminta datang karena terjadi keributan kecil. Namun ketika datang justru keributan besar yang terlihat di depan matanya dan mengharuskan dirinya naik ke atas kursi karena keterbatasan tinggi badan dibandingkan dengan saudara dan pihak tempat hiburan tersebut.

"Saat kesana dan yang terlihat bukan keributan kecil, tetapi besar, hampir adu jotos. Karena dia badanya kecil maka dia naik ke atas kursi untuk melerai, bahasanya sudah jangan ribut di sini, saya malu melihat kalian bertengkar di sini, bukan mengakui anggota DPRD. Terkait tagihan juga tidak ada, semuanya pada malam itu sudah dibayar sesuai bill yang ada," klaim Yuhadi.

Pihaknya tidak menampik ada laporan yang muncul pasca kejadian tersebut. Namun yang dilaporkan bukanlah atas nama Agung.

"Setelah itu dari pihak pengelola ada yang melaporkan, tapi karena ini miskomunikasi lalu diselesaikan secara kekeluargaan, perdamaian kedua belah pihak," ungkap Yuhadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: