DAIKIN Gencarkan Pemasaran AC Multi S Bagi Hunian Keluarga Modern, Berikut Keunggulannya,

DAIKIN Gencarkan Pemasaran AC Multi S Bagi Hunian Keluarga Modern, Berikut Keunggulannya,

DAIKIN Gencarkan Pemasaran AC Multi S Bagi Hunian Keluarga Modern. Foto DAIKIN--

"Ringkasnya instalasi karena hanya butuh ruang untuk satu unit outdoor inilah yang membuatnya tepat menjadi jawaban bagi kebutuhan hunian modern,"tambah Alexander Eko lagi. 

Pernyataannya ini menurutnya bila melihat pada sebagian besar rumah tinggal, terlebih di perkotaan, memiliki area luar ruangan yang semakin terbatas. 

Sementara penataan ruang dalam rumah, membuatnya tak cukup bila hanya menggunakan satu unit AC untuk menyejukkan ruangan. 

Hal inilah yang menurutnya lagi, membuat penempatan unit outdoor ini menjadi tak ideal. 

Pada rumah tapak yang sebagian besar berbatasan dinding langsung dengan rumah disebelahnya, membuat petak tanah yang sedianya untuk penghijauan mesti dikorbankan. 

Sementara pada hunian vertikal atau apartemen, balkon yang mestinya menjadi ruang bersantai, lebih sering dipenuhi unit outdoor AC. 

Lebih lanjut dikatakan Alexander Eko Wibowo, disamping hemat tempat, AC Multi S DAIKIN juga memiliki keunggulan pada hematnya konsumsi listrik.

Melengkapi keunggulannya yang dikembangkan berbasis teknologi inverter, AC DAIKIN multi split ini juga memiliki pilihan pengoperasian pada mode Low Watt. 

Sesuai namanya, mengaktifkan fitur ini akan membuat AC inverter DAIKIN ini dapat beroperasi dengan konsumsi listrik dibawah kebutuhannya. 

Cukup menekan tombol pada remote control, penggunaan fitur Low Watt dapat memberikan penghematan listrik hingga 50 persen ketimbang keperluan daya normalnya.  

Bagi AC Multi S dengan 2 unit indoor, konsumsi listriknya hanya membutuhkan 380 Watt dengan dua unit AC menyala berbarengan.

Sementara untuk Multi S dengan pilihan koneksi pada tiga unit indoor, konsumsi listriknya dapat mencapai 800Watt dengan ketiga AC menyala bersama. 

Rancangan dengan kerja penghematan konsumsi listrik AC DAIKIN ini dibuat sesuai dengan kebutuhan hunian di Indonesia.

Hal ini bila mengingat besaran daya listrik hunian Indonesia yang didominasi pada tingkatan 1,300 kWh. 

Alexander Eko Wibowo, menambahkan,  kerja dengan konsumsi listrik rendah ini memberikan penggunanya fleksibel lebih dalam membagi daya listrik untuk memenuhi ragam aktivitas yang juga memerlukan daya listrik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: