Viral Supir Muatan Singkong di Lampung Tengah Protes, Ini Penyebabnya
Petani hingga supir truk muatan singkong di Lampung masih belum bisa menjual hasil panen karena realisasi kenaikan harga belum terjadi di lapangan. FOTO TANGKAPAN LAYAR/TikTok @karyo_team--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Jagat maya saat ini diramaikan oleh perbincangan soal dampak harga singkong yang murah di Provinsi Lampung.
Baru-baru ini viral di TikTok sejumlah supir truk muatan singkong di Kabupaten Lampung tengah yang protes karena belum bisa menjual hasil panen tersebut.
Sejumlah supir truk muatan singkong memperlihatkan banyak rekannya yang belum bisa menjual singkong yang mereka bawa.
Mereka protes lantaran harga singkong di pabrik penadah masih Rp1.000 (seribu rupiah) per kilogram.
BACA JUGA:Memanas, Pertemuan Pansus Tata Niaga Singkong dan Petani di DPRD Provinsi Ricuh
Selain itu, mereka menyebut bahwa banyak pabrik yang tutup karena tidak ingin membeli singkong dengan harga yang telah ditetapkan.
Padahal sebelumnya Pj Gubernur Lampung telah mengeluarkan surat keputusan bersama terkait hal ini.
Pemerintah Provinsi Lampung diketahui telah menetapkan kenaikan harga singkong menjadi Rp1.400 (seribu empat ratus rupiah) per kilogram.
Selain itu, jika perusahaan tidak menjalankan kesepakatan terkait penetapan harga singkong tersebut maka akan dikenakan sanksi.
BACA JUGA:Bupati Way Kanan Diperiksa Kejati Terkait Dugaan Perkara Korupsi Mafia Tanah
BACA JUGA:Mantan Calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Dipanggil KPK soal Dugaan Korupsi JTTS
Akan tetapi realita di lapangan tak sesuai dengan apa yang dikehendaki para petani maupun pihak terkait.
Setelah ribuan petani singkong dari 7 (tujuh) kabupaten se-Provinsi Lampung yakni Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: