Cabuli Dua Santriwati, Penjaga Ponpes di Bandarlampung Ditangkap Polis

Unit Reskrim Polsek Tanjung Karang Timur berhasil menangkap seorang penjaga keamanan yang bekerja di salah satu pondok pesantren di Kota Bandarlampung--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Unit Reskrim Polsek Tanjung Karang Timur berhasil menangkap seorang penjaga keamanan yang bekerja di salah satu pondok pesantren di Kota Bandarlampung, lantaran terlibat kasus tindak pidana pencabulan.
Pelaku Suhairul (41), warga Jalan Sutan Slamet, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandarlampung, ditangkap atas dugaan tindak pidana pencabulan terhadap dua orang korban santiwati berinisial SS (17) dan SA (16).
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Enrico Donald Sidauruk, saat konferensi pers pada Kamis (30/1) menyampaikan, pelaku yang bekerja sebagai penjaga keamanan di Pondok Pesantren di Jalan Tiuh Tanjung Senang, Kelurahan Bumi Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandarlampung, dilaporkan setelah salah satu korban menceritakan kejadian tersebut kepada keluarganya.
BACA JUGA:Dalam Lima Hari, Polisi Tangkap Enam Pengedar dan Kurir Narkoba di Bandarlampung
Enrico menambahkan, perbuatan pelaku sudah berlangsung selama beberapa bulan, dengan total sebanyak 8 kali terhadap masing-masing korban, hingga menyebabkan korban mengalami trauma mendalam.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Suhairul yang sudah berstatus menikah dan memiliki empat anak perempuan, menggunakan posisinya sebagai penjaga keamanan untuk melakukan perbuatannya.
Peristiwa ini pun akhirnya terungkap setelah korban merasa tertekan dan memberanikan diri melaporkan perbuatan asusila tersebut.
BACA JUGA:Dalam Lima Hari, Polisi Tangkap Enam Pengedar dan Kurir Narkoba di Bandarlampung
Pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua potong pakaian korban, dua celana panjang korban, serta dua buah kasur busa yang digunakan dalam perbuatan tersebut.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 81 dan atau Pasal 82 UU RI No.17 tahun 2016 tentang Penetapan Perpu No.1 tahun 2016 yang mengubah UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU No.35 tahun 2014, dengan ancaman 15 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: