Disdag: Peperangan Picu Kenaikan Harga Minyak Goreng

Disdag: Peperangan Picu Kenaikan Harga Minyak Goreng

Harga minyak goreng mengalami kenaikan di Bandarlampung, Kamis, 30 Januari 2025.-Foto Melida Rohlita-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Perdagangan menyebut harga minyak goreng mengalami kenaikan salah satunya akibat peperengan dunia.

Ya, sebagaimana yang terpantau Radarlampung.co.id di Pasar Tugu, harga minyak curah Kita dijual mulai dari Rp18.500 hingga Rp 20.000, dari harga normalnya Rp17.500.

Menanggapi hal tersebut, Kadisdag Bandar Lampung Wilson Faisol tidak menampik hal tersebut.

"Tekait kenaikan minyak goreng ini kita pelajari karena naiknya minyak dunia yang dipengaruhi harga bahan baku minyak goreng, khususnya Crude Palm Oil (CPO), yang sebagian besar diproduksi dengan bahan baku dari luar negeri atau impor. Dari pantauan kita harga ini sejak awal Januari sampai sekarang," katanya, Kamis, 30 Januari 2025.

BACA JUGA:Aksi Baku Tembak Polisi dan Pelaku Curanmor, Satu Pelaku Berhasil Dilumpuhkan

Menurutnya, selain harga bahan baku yang mahal, kondisi perang Palestina hingga politik dunia yang memanas akhir-akhir ini juga menjadi penyebab kenaikan harga minyak goreng.

"Politik global yang memanas hingga menyebabkan perang dunia disebut menjadi penyebab harga minyak naik. Dan ini berdampak pada kita yang penggunaanya tinggi," ungkapnya.

Meski harga naik, Wilson menegaskan kondisi stok minyak goreng kemasan, khususnya minyak kita dalam kondisi aman dan tidak dapat dikatakan langka.

"Kalau langka tidak, tapi ini naik saja. Kalau kita pantau kenaikannya dari Rp 17.500 hingga hampir Rp 20 ribu," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Peran Sekretaris Kabupaten Pringsewu Dalam Kasus Dugaan Penyimpangan Dana Hibah LPTQ

Karena kenaikan tersebut, Pemkot Bandar Lampung akan melakukan penekanan harga dengan cara menggelar operasi pasar.

"Kita bakal gelar operasi pasar dengan Bulog. Insya Allah minggu-minggu ini kita akan lakukan penekanan harga," imbuhnya.

Disinggung mengenai masih banyaknya pedagang pasar yang menjual minyak di atas dari Harga Eceran Tertinggi (HET), pihaknya akan segera menyidak dan mendorong menggunakan harga yang telah disesuaikan tersebut.

"Kita akan turun untuk memastikan setiap warung harus memajang harganya yang sesuai dengan ketentuan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: