Ratusan Orang Diduga Preman Ambon Datangi Universitas Malahayati, Polisi Turun Tangan

Seratusan Warga Ambon Datangi Universitas Malahayati, Polisi Turut Leraikan Suasana--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Seratusan warga asal Ambon mendatangi Kampus Universitas Malahayati Bandarlampung pada Minggu (2/3).
Kehadiran ratusan orang tersebut diduga berkaitan dengan konflik antara Rusli Bintang, Pemilik Universitas dan Rumah Sakit Malahayati, dengan istri pertama dan anak-anaknya.
Berdasarkan informasi yang beredar menyebutkan bahwa para warga tersebut merupakan pihak yang disuruh oleh Rusli Bintang terkait perselisihan dalam keluarga yang tengah terjadi.
Namun demikian, situasi tersebut berhasil diredakan dengan kehadiran Kapolresta Bandarlampung beserta jajaran kepolisian yang turut serta melerai suasana agar tetap kondusif.
BACA JUGA:Dua Kapolsek dan Satu Kasat di Polres Tulang Bawang Berganti, Begini Kata Kapolres
Dalam kesempatan tersebut, Sopian Sitepu, selaku advokat, memberikan penjelasan terkait situasi tersebut.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi adalah persoalan keluarga yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Semua permasalahan, seperti yang terjadi dalam keluarga suami dan istri, sebaiknya bisa diselesaikan di tempat yang tepat. Kami berharap ada pertemuan yang segera dilaksanakan agar suasana di Universitas Malahayati tetap aman dan kondusif," ujarnya.
Sopian juga menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat kejadian ini sebagai hal yang negatif, melainkan sebagai langkah positif yang harus segera dilakukan demi menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Sindikat Pencurian Rumah Mewah Antar Provinsi
"Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berperan aktif dalam mengantisipasi dan menjaga ketenangan di lokasi," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun pihaknya tidak mengetahui secara mendalam seluruh permasalahan yang terjadi, namun yang mereka pahami adalah ini adalah persoalan keluarga.
Sebagai pihak yang terlibat dalam hukum, mereka berupaya memberikan saran agar permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan tanpa melibatkan proses hukum yang lebih panjang.
"Ini adalah masalah keluarga yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kami berharap bisa bertemu dan mendiskusikan solusi yang terbaik. Tujuan kami adalah untuk menciptakan suasana persaudaraan yang baik di antara semua pihak," tutup Sopian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: