Dua Bulan Pertama Tahun 2025, Provinsi Lampung Alami Deflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat adanya deflasi pada bulan Februari 2025.---Tangkap layar ---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat adanya deflasi pada bulan Februari 2025.
Deflasi ini tercermin dari penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) di beberapa wilayah di Lampung.
Diketahui, deflasi ini menjadi deflasi kedua di awal tahun 2025. Di mana, pada bulan Januari 2025, tingkat inflasi month-to-month tercatat deflasi sebesar 0,71 persen.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Lampung, pada Senin 3 Maret 2025 tingkat deflasi month-to-month (Februari 2025 terhadap Januari 2025) sebesar 0,66 persen.
BACA JUGA:Xiaomi 15 Ultra Hadir Dengan Snapdragon 8 Elite, Cek Harganya
Sementara, tingkat deflasi year-on-year (Februari 2025 terhadap Februari 2024) sebesar 0,02 persen, dan tingkat deflasi year-to-date (Februari 2025 terhadap Desember 2024) tercatat sebesar 1,36 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Muhammad Ilham Salam mengatakan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi month-to-month pada Februari 2025 adalah Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, dengan andil sebesar 0,54 persen.
"Lima komoditas utama penyumbang deflasi month-to-month pada Februari 2025 antara lain Tarif Listrik sebesar 0,57 persen, Cabai Merah sebesar 0,12 persen, Tomat sebesar 0,04 persen, Bawang Merah sebesar 0,04 persen, dan Susu Cair Kemasan sebesar 0,03 persen," ungkap Ilham.
Lebih lanjut, Ilham menyoroti bahwa kelompok pengeluaran dengan andil terbesar terhadap deflasi year-on-year pada Februari 2025 juga berasal dari Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang mengalami deflasi sebesar 15,72 persen.
BACA JUGA:Berkah dan Berlimpah Bersama Superindo, Promo Skincare Dan Body Care Hingga Diskon 50 Persen
"Tingkat deflasi year-on-year pada Februari 2025 adalah 0,02 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terdalam dalam pembentukan deflasi adalah Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang mengalami deflasi sebesar 15,72 persen, dengan andil deflasi sebesar 1,99 persen," jelasnya.
Lima komoditas utama penyumbang deflasi year-on-year pada Februari 2025 antara lain Tarif Listrik dengan andil sebesar 2,13 persen; Beras sebesar 0,50 persen; Cabai Merah sebesar 0,28 persen; Tomat sebesar 0,18 persen, dan Jeruk sebesar 0,08 persen.
Selain itu, BPS Provinsi Lampung juga mencatat tingkat inflasi year-on-year dan month-to-month di empat Kabupaten/Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang diamati, yaitu Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Mesuji, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.
"Tingkat inflasi year-on-year tertinggi tercatat di Kabupaten Mesuji sebesar 0,57 persen, sementara yang terendah (deflasi terdalam) terjadi di Kabupaten Lampung Timur sebesar 0,38 persen," ungkap Ilham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: