Peredaran Uang Periode Ramadan dan Idul Fitri 2025 di Lampung Capai Rp 3,4 Triliun

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Junanto Herdiawan.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Bank Indonesia Perwakilan Lampung mencatat peredaran uang selama periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 1446 H/2025 sebesar Rp 3,4 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Junanto Herdiawan mengatakan, arus KAS keluar bersih dari Bank Indonesia Lampung periode RAFI 2025 lebih rendah dibanding periode RAFI 2024.
Di mana, dari data Bank Indonesia Lampung, arus KAS keluar bersih dari Bank Indonesia Lampung sebesar Rp 3,7 trilun dan arus KAS masuk sebesar Rp 1,4 triliun.
"Angka ini tidak jauh berbeda dibandingkan periode ramadhan-Idul Fitri tahun 2024, dengan total KAS keluar sebesar Rp 3,7 triliun," ujar Junanto Herdiawan kepada Radarlampung.co.id.
BACA JUGA:Tablet Murah Tecno Megapad 11, Bawa Performa Helio G99 dan Baterai 8000mAh
Kata Junanto Herdiawan, pihaknya melihat jika penurunan alir KAS keluar di periode RAFI 2025 tidak terlalu signifikan dibandingkan periode RAFI 2024.
"Sebenarnya kami melihat tidak terlalu signifikan penurunannya. Kami memandang daya beli dan indeks kepercayaan masyarakat Lampung masih baik dan optimis," ucapnya.
Disampaikan Junanto Herdiawan, Indeks Keyakinan Konsumen di Lampung masih di level 124,3 (angka di atas 100 menunjukkan optimisme).
Lalu, Indeks Kondisi Ekonomi di 120,3, dan Indeks Ekspektasi Konsumen di angka 129,3.
BACA JUGA:Cek Dompet! Ada Saldo DANA Kaget Gratis Cair Rp 100.000, Klaim Langsung Link Pencairannya Hari Ini
Namun menurut Junanto Herdiawan, perkembangan geopolitik dan global saat ini, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS), dapat membuat masyarakat lebih berjaga-jaga dalam pengeluaran di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2025.2
Lanjut Junanto Herdiawan, untuk menjaga daya beli di Lampung ada dua hal penting, dan ini dilakukan melalui sinergi Bank Indonesia Lampung dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Pertama, bagaimana menjaga tingkat inflasi, karena inflasi ini berkaitan dengan daya beli yang ada di masyarakat.
"Kami memandang inflasi di Provinsi Lampung saat ini terkendali dalam sasaran. Hal ini dijaga melalui koordinasi yg baik dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Lampung," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: