Permasalah Satwa dan Manusia di Kawasan TNBBS Jadi Perhatian Pemprov Lampung

Permasalah Satwa dan Manusia di Kawasan TNBBS Jadi Perhatian Pemprov Lampung

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Kepala Balai Besar TNBBS Ismanto.-Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mencatat permasalahan antara satwa dan manusia terjadi didalam kawasan TNBBS.

Itu tidak terlepas dari semakin luasnya kawasan TNBBS yang telah dirambah masyarakat di Suoh dan Sekincau dengan luas sekitar 21 ribu hektare.

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar TNBBS Ismanto usai beraudiensi dengan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Kantor Gubernur Lampung, pada Senin 14 April 2025.

Kata Ismanto, permasalahan satwa dan manusia dikatakan konflik jika terjadi di luar kawasan hutan negara. Sedangkan permasalahan satwa dan manusia didalam kawasan hutan negara disebut interaksi negatif.

BACA JUGA:Sampaikan LKPJ 2024, Mirza: Laporan Ini Tolok Ukur Akuntabilitas dan Transparansi Kinerja Pemprov Lampung

Untuk permasalahan antara manusia dan satwa selama ini terjadi didalam kawasan TNBBS dan hutan produksi.

"Jadi manusia yang masuk ke rumah dari satwa liar tersebut," ujar Ismanto.

Disampaikan Ismanto, berdasarkan citra landsat atau gambar satelit sekitar 21 ribu hektare hutan TNBBS di Suoh dan Sekincau telah terdapat aktifitas warga. 

"Kami pernah mendata itu untuk gubuk nya berdasarkan citra ada sekitar 1.962 gubuk," ujar Ismanto. 

BACA JUGA:Berkembang Dengan Bantuan BRI, Warung Legendaris di Pasar Beringharjo Kian Laris Manis

Sedangkan untuk konflik antara manusia dan harimau yang terjadi diluar kawasan hutan telah ditangani oleh BKSDA guna memberikan rasa aman bagi masyarakat. 

"Ada beberapa harimau yang sudah di tangkap dalam rangka menenangkan masyarakat yang ada di luar kawasan hutan negara," ucapnya.

Meski demikian, Ismanto memastikan, pihaknya tetap melakukan pengawasan dengan melibatkan TNI dan Polri.

Selain itu pihaknya juga melakukan kegiatan pemulihan ekosistem untuk bisa menjaga fungsi hidrologis dari kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: