Ini Manfaat Satelit Lampung-1 Untuk Masyarakat Lampung

Ini Manfaat Satelit Lampung-1 Untuk Masyarakat Lampung

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.---Sumber Foto : ist.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebuah satelit visual Tiongkok dengan nama satelit Lampung-1 akan diluncurkan di tahun 2025 ini. Rencananya, peluncuran satelit dari perairan Haiyang.

Peluncuran satelit tersebut setelah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok.

Kedua perusahaan luar angkasa Tiongkok itu adalah STAR.VISION Aerospace Ltd. dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd.

Acara penandatanganan yang telah dikoordinasikan dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) ini dilaksanakan di kantor pusat STAR.VISION di Kota Haiyang, Provinsi Shandong. 

BACA JUGA:Promo Indomaret Spesial Semarak Idul Adha, Penuhi Kebutuhan Dapur Lewat Diskon Hari Ini

Adapun penandatanganan dokumen dilakukan dengan Danying Fan (Co-CEO STAR.VISION Aerospace Ltd.) dan Zhaohui Sun (Wakil Sekretaris Oriental Maritime Space Port-Shandong Development Group Co., Ltd.).

Mirza mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah bersejarah dan strategis yang menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi.

Kata Mirza, Satelit Lampung-1 mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di Provinsi Lampung, khususnya pertanian dan kelautan.

Di bidang pertanian, teknologi satelit hyperspectral seperti Lampung-1 akan menjadi terobosan besar bagi dunia pertanian, di mana teknologi ini memungkinkan petani mengetahui tingkat kelembaban tanah, kadar klorofil daun, penyebaran hama atau penyakit secara dini, jadwal tanam optimal berdasarkan pemetaan iklim mikro, perkiraan pasokan air selama masa tanam. 

BACA JUGA:Kesempatan Saldo DANA Kaget Berpeluang Cuan Rp 245 Ribu, Klaim Langsung Tautan Aktif Spesial Hari Ini

Dikutip dari beberapa sumber, contoh penerapan di Tiongkok menunjukkan bahwa petani yang menggunakan citra satelit berhasil meningkatkan hasil panen, serta menurunkan biaya pupuk dan pestisida.

Sebagai pembanding internasional, di India teknologi satelit bahkan sudah dimanfaatkan secara langsung oleh sektor keuangan.

Perusahaan fintech bernama SatSure menggunakan data satelit untuk menilai kelayakan petani dalam menerima pinjaman. CEO SatSure, Prateep Basu, mencatat bahwa 38 persen rekening bank di India dimiliki oleh petani. 

Artinya, potensi pembiayaan berbasis data sangat besar dan benar-benar bisa menjangkau petani kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: