BRI Perkuat Aksi Daur Ulang Limbah dan Reduksi Emisi dalam Operasional Perusahaan

Upaya ini turut berkontribusi pada penghindaran emisi karbon sebesar 524,18 ton CO₂e, yang berdampak langsung pada penurunan jejak karbon perusahaan.

Sebagai bagian dari penguatan budaya keberlanjutan di internal, BRI pun melibatkan para pekerjanya dalam praktik Zero Waste to Landfill melalui penyediaan mesin Reverse Vending Machine (RVM). 

BRI perkuat komitmen mengatasi krisis sampah plastik lewat program Zero Waste to Landfill. FOTO DOKUMEN BRI--

Pekerja yang menyetor sampah botol plastik ke dalam mesin ini akan mendapatkan poin reward yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik. 

Kemudian tercatat hingga Juni 2025, RVM telah mengumpulkan lebih dari 3.242 kg botol plastik atau setara dengan 178.720 botol plastik dengan potensi penghindaran emisi sebesar 17.693 kg CO₂e.

BACA JUGA:Tampil di Pameran Kopi Dunia di Amerika Serikat, UMKM Kopi Binaan BRI Tembus Pasar Internasional

BACA JUGA:BRI Liga 1 Ditutup, BRI Buktikan Sepak Bola Sebagai Sarana Sinergi Pemberdayaan Olahraga dan UMKM

Hal ini tentu mencerminkan antusiasme tinggi pekerja BRI terhadap inisiatif ramah lingkungan terkait.

Di luar aspek operasional, BRI juga aktif mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

BRI perkuat komitmen mengatasi krisis sampah plastik lewat program Zero Waste to Landfill. FOTO DOKUMEN BRI--

Salah satunya adalah program Yok Kita GAS (Gerakan Kelola Sampah) yang telah diimplementasikan secara bertahap mulai dari tahun 2021 hingga 2025, mencakup 41 lokasi di berbagai daerah di Indonesia. 

Program yang menjangkau komunitas pasar tradisional dan lingkungan sekitarnya melalui pendirian 36 unit bank sampah dan pengembangan 5 unit pasar tradisional sebagai pusat pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI: Kinerja Terus Tumbuh dan Tetap Optimis

BACA JUGA:BRI Hadirkan Kemudahan Apply Kartu Kredit Easy Card Secara Online

Program ini pun membekali penerima manfaat dengan pelatihan pemilahan sampah, literasi keuangan, penguatan kelembagaan, serta bantuan alat seperti mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal untuk mendukung proses pengolahan sampah skala komunitas.

Sumber: