Tim Dosen Unila Tingkatkan Produksi Sayur Organik Dengan Teknologi Akuaponik

Prinsipnya adalah air yang berada di media budidaya akan dialirkan menuju talang pemeliharaan sayuran menggunakan pompa ke talang paling atas.

BACA JUGA:Unila dan Unhas serta UAD bareng Ditjen Belmawa Susun Hal ini

Lalu, dialirkan kembali lagi ke kolam dengan memanfaatkan prinsip gravitasi, lanjutnya.

Setelah itu, Tim pkm Unila kemudian melakukan pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi akuaponik ke kelompok mitra. 

Diantaranya, Persiapan instalasi kolam budidaya, instalasi akuaponik hingga pemanenan sayuran dan ikan. 

Hingga setahun terakhir, menurut yusuf selaku anggota tim pkm unila mengatakan bahwa program ikan dan sayur organik melalui teknologi aquaponik dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

BACA JUGA:Tindaklanjuti Rencana Pengembangan Science Techno Park di Unila, Rektor Kunjungi Solo Technopark

Kegiatan ini menitik beratkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan penambahan hasil produksi berupa sayuran organik melalui pemanfaatan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan budidaya ikan. 

Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat dan daya saing daerah melalui pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. 

"Mitra antusias saat berdiskusi tentang ide untuk memanfaatkan limbah budidaya sebagai nutrisi sayuran sehingga bisa memberikan keuntungan dari sisi ekonomi bagi mereka,"jelasnya.

Proses bertahap yang dilakukan tim pkm unila, juga mendapat respon positif dari mitra setempat. 

BACA JUGA:Unila Serahkan SK PPPK 2025 ke 514 Pegawai, Tantangan Besar Menanti di Depan

Dibuktikan dengan proses budidaya ikan beserta pemanfaatan limbah budidaya untuk sayuran organik. 

"Hubungan yang terjalin baik ini membuktikan bahwa konsep tim pkm unila bisa didiseminasikan ke kelompok lainnya," ujarnya.

Unila menargetkan terbangunnya mitra binaan akuaponik di lokasi lainnya, hal itu dimaksudkan agar pemanfaatan optimal dari limbah budidaya pada kelompok.

Sumber: