Agar Tak Ditolak Saat Berangkat Haji, Ini Pesan Kemenag

Agar Tak Ditolak Saat Berangkat Haji, Ini Pesan Kemenag

Akhor Wiwit Sudiono, Plt.Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Lampung didampingi Suryanto Mansuri Mansur ,Ketua Rombongan 7,Kloter 11 CJH asalĀ  Kabupaten Tulang Bawang saat diwawancarai Awak Media di Asrama Haji Lampung pada Kam--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Adanya informasi 46 jemaah asal Indonesia yang bakal dipulangkan, Kanwil Kemenag Lampung mengingatkan masyarakat memilih ibadah haji yang sesuai di sarankan pemerintah.

Baik itu haji reguler atau haji khusus. Hal ini disampaikan Plh Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, Kanwil Kemenag Lampung, Akhor Wiwid Sudiono pada Minggu, 3 Juli 2022.

"Masyarakat yang ingin haji ya kami sarankan ikuti sesuai pemerintah. Penyelenggaraan nya ada ibadah haji khusus yang melalui travel dan ibadah haji reguler," kata Akhor.

Untuk haji reguler memang membutuhkan antrian haji yang lebih lama. Sementara haji khusus waktunya lebih cepat, namun masih ada waktu tunggu.

BACA JUGA:Universitas Lampung Kejar Target MURI, Pengukuhan Guru Besar Terbanyak

"Jadi ibadah haji khusus itu melalui travel yang sudah mendapatkan kuota dari pemerintah. Tahun ini kan haji khusus 7000 jemaah. Itu juga jemaah haji khusus harus antri 6 tahun," katanya.

Akhor mendorong masyarakat jangan sampai tergoda haji yang dapat dilakukan secara cepat. Ia menyebutnya haji furoda.

"Haji furoda itu diluar pemerintah. Dan itu rawan sekali hingga Dideportasi. Karena belum bisa dipastikan, apakah bisa atau tidak," katanya.

Karenanya masyarakat yang tergiur harus lebih berhati-hati. Karena haji furoda ini biasanya memang memiliki harga yang lebih mahal, bahkan menyentuh Rp300 juta.

BACA JUGA:PSSI Pastikan Liga 1 Indonesia Bergulir 27 Juli 2022

Padahal, haji tersebut biasanya berupa undangan. Namun Akhor tidak memungkiri jika ada yang bisa melakukan ibadah haji, namun ada juga yang tidak bisa.

"Furoda memang diluar pemerintah. Jadi memang visanya kalau orang menyebut hanya visa undangan saja. Itu juga biasanya melalui travel," lanjut Akhor.

Dalam keberangkatan nya juga, biasanya harus transit dibeberapa lokasi.

"Furoda biasanya undangan atau pekerja. Tapi  berangkatnya orang ke orang, daripihak ketiga. Tapi kan kadang ada oknum menjanjikan furoda tapi sampai kesana nggak dapet," kata Akhor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: