Catat! Ini Program 100 Hari Kerja Rektor Itera

Catat! Ini Program 100 Hari Kerja Rektor Itera

Penandatanganan berita acara serah terima jabatan dari Rektor Itera lama kepada rektor baru, Rabu 6 Juli 2022. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah terobosan digagas Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha yang resmi menjabat Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera). 

Terobosan tersebut terdiri dari pembentukan Badan Wakaf Iptek dan Lembaga Hilirisasi Inovasi yang mewadahi Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 7 sampai TKT 9.

Hal itu disampaikan Prof. Nyoman Pugeg Aryantha usai penandatanganan berita acara serah terima jabatan dari rektor lama kepada rektor baru, Rabu 6 Juli 2022. 

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendikbudristek Dr. Mustangimah dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Itera Prof. Sukrasno. 

BACA JUGA: Siang Ini, Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha Dilantik Sebagai Rektor Itera

Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, jabatan rektor merupakan sebuah amanah yang berat untuk dipikul. Sekaligus merupakan ladang ibadah yang strategis. 

Oleh karena itu, dia meminta dukungan dan bantuan semua pihak. Baik internal dosen maupun tenaga pendidik Itera. 

"Kemudian pihak eksternal, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten/kota, Dandim, Kepolisian, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat secara luas. Mari kita bangun Itera dengan kemaslahatan," tegas Prof. Nyoman Pugeg Aryantha.

Prof. Nyoman Pugeg Aryantha menyampaikan program dalam 100 hari masa kerjanya sebagai rektor. 

BACA JUGA: Dosen DKV Itera Tulis Buku Dalam Empat Bahasa

"Inovasi di bawah perguruan tinggi masih berada di hulu, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,” sebut Prof. Nyoman Pugeg Aryantha.

Menurut dia, pengalamannya di ITB, ini dinilai kurang optimum dihilirnya. Sebab Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) masih rendah, sekitar 5-6.

Sedangkan untuk TKT tinggi 7-9 dengan tingkat kesiapan teknologi yang lebih tinggi, harus ada lembaga tersendiri yang mewadahi.

”Ini yang sebenarnya coba saya pikirkan untuk merintis ke jangka panjangnya. Meskipun mungkin tidak bisa diimplementasikan dalam waktu dekat. Tetapi setidaknya bisa diawal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: