Polda Metro Jaya Sebut Truk Tangki Pertamina Tidak Mengerem

Polda Metro Jaya Sebut Truk Tangki Pertamina Tidak Mengerem

JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.IDKecelakaan truk tangki yang memuat BBM milik Pertamina di kawasan Transyogi Cibubur adalah turunan, baik dari arah Cileungsi menuju Cibubur maupun sebaliknya, diekathui merupakan turunan.

Selain itu juga, pada lokasi tersebut ada proyek Central Business District (CBD), sehingga dibuatlah lampu lalu lintas di area tersebut, yang diduga untuk mengamankan keluar masuknya kendaraan proyek. 

Namun demikian, menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, yang berada di lokasi, menyebut bahwa ia tidak menemukan bekas pengereman. 

"Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem," katanya.

BACA JUGA:Mungkin Ada yang Kenal, Berikut Ini Daftar Nama Seluruh Korban Kecelakaan Cibubur yang Teridentifikasi

Namun demikian, ia juga belum bisa memastikan apakah truk tangki maut Pertamina itu mengalami rem blong atau tidak. Untuk memastikan hal itu, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut. 

"Untuk lebih lanjut kami akan lakukan pemeriksaan kendaraan ini dengan teknisi dan kita juga akan lakukan pemeriksaan terhadap sopir ini," tegasnya.

Menurut Latif, truk tangki maut Pertamina tersebut dalam kondisi terisi bensin.

BACA JUGA:Sopir Juga Kernet Truk Pertamina Dalam Peristiwa Kecelakaan Maut di Cibubur Jadi Tersangka

11 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya merilis ada sekitar 11 orang menjadi korban dalam peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan truk yang memuat BBM di Jalan Alternatif Cibubur.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menjelaskan untuk evakuasi truk yang memuat BBM itu sudah di evakuasi. Sedangkan untuk para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut Kombes Pol Latif Usman, sebelumnya pihaknya mengkonfirmasi bahwa ada delapan orang yang menjadi korban dalam insiden mengerikan itu. Dan kini sudah bertambah menjadi 11 orang.

"Upaya dari kepolisian adalah mengamankan TKP, menolong korban. Sementara korban sudah kita bawa ke RS Kramat Jati ada 11 orang meninggal dunia," kata Latif Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id