Batal Disubsidi Dari Anggaran Pengendalian Inflasi, Segini Tarif Bus Trans Bandar Lampung Usai Harga BBM Naik

Batal Disubsidi Dari Anggaran Pengendalian Inflasi, Segini Tarif Bus Trans Bandar Lampung Usai Harga BBM Naik

Suasana lokasi parkir Bus Trans Bandar Lampung di halaman Kantor KPRI Ragom Gawi. (Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Meski batal disubsidi dari anggaran penanganan inflasi pasca kenaikan harga BBM, bus Trans Bandar Lampung tidak melakukan penyesuaian tarif.

Tarif bus milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung tersebut tetap sama dengan tarif sebelumnya, yaitu Rp 2 ribu untuk trayek Rajabasa-Panjang (Pulang Pergi) via dalam kota.

Ketua KPRI Ragom Gawi Deddy Amarullah mengatakan, Trans Bandar Lampung merupakan bantuan Kemenhub untuk Pemkot Bandat Lampung, yang digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Sejak awal bus tersebut beroprasi, kata Deddy Amarullah, bus trans telah dibantu atau subsidi Pemkot Bandar Lampung. Sehingga, tarifnya Rp 2 ribu untuk trayek Rajabasa-Panjang.

BACA JUGA:Guru di Bandar Lampung Dapat Edukasi Anti Korupsi Dari KPK, Ini yang Bakal Diterapkan

Dengan adanya kenaikan harga BBM saat ini, Deddy menegaskan bahwa tidak ada kenaikan atau penyesuaian tarif Bus Trans Bandar Lampung.

"Sudah kita sampaikan ke bu wali, apakah perlu ada penyesuaian tarif pasca harga BBM naik. Bu wali menegaskan tidak usah. Jadi bus tersebut kata bu wali piur untuk membantu masyarakat," ujar Deddy saat ditemui di ruang kerja Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Kamis 22 September 2022.

Total Bus Trans Bandar Lampung, menurut Deddy ada 10 unit. Saat ini yang aktif beroprasi ada sekitar tujuh unit melayanani trayek Rajabasa-Panjang via dalam kota.

"Ada dua unit ditarik ke BPBD untuk Satgas Covid-19. Satu lagi dalam perawatan. Dari tujuh yang oprasional, dua kita cadangkan untuk keperluan carter. Karena instansi vertikal sering carter," ungkapnya.

BACA JUGA:Dinsos Bandar Lampung Ajukan Data Korban Bencana ke Wali Kota

Disinggung terkait pendapatan setiap bus dalam satu hari, Deddy mengatakan relatif, sebab ada hari atau waktu-waktu tertentu Bus Trans akan ramai penumpang.

Ia pun mengaku memiliki rencana untuk membuka trayek lain seperti Itera-Rajabasa. Namun, saat ini masih terkendala dengan bus.

"Untuk melayani rute yang sudah ada saya kira masih kurang. Rencana untuk tambah tentu ada. Guna memberikan layanan transportasi umum kepada masyarakat. Tanpa mengganggu transportasi umun yang sudah ada," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung membatalkan rencana subsidi Bus Trans Bandar Lampung dalam penanganan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: