disway awards

Rp1,7 Triliun Dicuri dalam 7 Menit, Begini Kronologi Perampokan Perhiasan di Museum Louvre Prancis

Rp1,7 Triliun Dicuri dalam 7 Menit, Begini Kronologi Perampokan Perhiasan di Museum Louvre Prancis

Perhiasan hingga mahkota di Museum Louvre dirampok pada 19 Oktober 2025-Foto Original Louvre di Modifikasi-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dalam waktu hanya tujuh menit, komplotan pencuri masuk dengan tangan kosong ke Museum Louvre di Paris dan keluar dengan membawa perhiasan senilai 88 juta euro, setara hampir Rp1,7 triliun.

Bukan adegan serial Netflix atau cuplikan film layar lebar, peristiwa ini benar-benar terjadi pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Perampokan ini segera dijuluki dengan label ‘heist of the century’, alias dicap pencurian terbesar abad ini.

Dari modus operandi, tampak bahwa aksi tersebut telah direncanakan dengan sangat matang. Kelompok pencuri diketahui tiba di Louvre sekitar pukul 09.30 waktu setempat dan melarikan diri delapan menit kemudian.

BACA JUGA:Benjamin Netanyahu Didemo Puluhan Ribu Warga Israel, Ini Penyebabnya

Menurut The New York Times, para pelaku menggunakan mobil dengan tangga hidrolik yang dapat memanjang otomatis untuk mencapai jendela tinggi di sisi gedung Louvre. Setelah mencapai jendela di lantai dua, mereka menggunakan gergaji khusus untuk membuat celah masuk.

Para pelaku lalu masuk melalui jendela dan tiba di Galerie d’Apollon, ruang pameran megah yang menyimpan koleksi perhiasan kerajaan dan artefak berharga. 

Tak lama, alarm museum langsung berbunyi dan memenuhi seluruh ruangan. Petugas keamanan segera bereaksi, namun kelompok pencuri berhasil lenyap.

Ketika polisi Prancis tiba di lokasi, mereka hanya menemukan pecahan kaca dari etalase yang hancur. Koleksi di dalam telah raib dari museum. 

BACA JUGA:Putra Mahkota Yordania Dikaruniai Anak Pertama, Ini Bocoran Namanya

Polisi menyebut ada empat orang yang diduga terlibat. Mereka melarikan diri dengan sepeda motor yang telah disiapkan di luar gedung.

Koleksi yang dicuri berasal dari keluarga kerajaan Prancis, dengan nilai bersejarah tinggi. Beberapa di antaranya ialah kalung kerajaan sapphire, satu set kalung dan anting batu emerald, serta hiasan mahkota yang pernah dikenakan Ratu Eugénie, istri Kaisar Napoleon III.

Lebih dari sekadar kerugian finansial, perhiasan itu memiliki nilai sejarah tinggi dan dianggap ‘priceless’, tak ternilai, oleh pihak berwenang Prancis.

Beberapa lama kemudian, polisi menemukan Mahkota Empress Eugénie tak jauh dari Louvre. Berdasarkan letak dan perkiraan rute pencurian, diduga mahkota itu jatuh saat komplotan tengah melarikan diri.

BACA JUGA:73 Negara Bebas Visa Untuk Pemegang Paspor Indonesia, Cocok Jadi Tujuan Wisata Liburan Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: