Pasca Kenaikan BBM, PAD Provinsi Berpotensi Naik

Pasca Kenaikan BBM, PAD Provinsi Berpotensi Naik

Ilustrasi BBM. (Pixabay/IADE-Michoko)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diawal September 2022 membuat adanya potensi kenaikan pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Lampung, melalui Sekretaris Bapenda Provinsi Lampung, Jon Novri mengatakan potensi tersebut bisa saja karena ada perhitungan tersendiri untuk pajak bahan bakar.

"Memang ada potensinya, karena dihitung pajaknya dari nilai jual. Untuk pajaknya BBM bersubsidi sebesar 5 persen, dan non subsidi 7,5 persen," katanya, Minggu 9 Oktober 2022.

Namun, untuk Pertalite, sebelumnya ternyata bukan BBM yang bersubsidi. Per April 2022, pemerintah menetapkan Pertalite sebagai BBM bersubsidi.

BACA JUGA:Eks Pol PP Menangis Ngadu ke Aspri Hotman Paris Usai Dipecat Wali Kota Bandar Lampung

Artinya, sebelumnya Pertalite dikenakan pajak 7,5 persen. Namun per April 2022 menjadi 5 persen karena sudah masuk bersubsidi.

Dengan naiknya harga BBM baik bersubsidi dan non subsidi, Pemprov Lampung juga menaikkan potensi PBBKB (pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor) sebesar 14 persen di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022.

"Meski naik, tapi untuk di APBD-P kita patok kenaikannya 14 persen," ucapnya Jon.

Sementara per 30 September 2022, realisasi PAD Pemprov Lampung telah mencapai 74,07 persen dari target Rp3.447.849.161.718,- telah terealisasi Rp2.553.820.982.213,99.

BACA JUGA:Pengabdian : Tim Dosen Polinela Beri Pelatihan Teknologi Konservasi Lahan dan Transplanting di Pesawaran

Dari sektor pajak daerah sudah mencapai 82,76 persen. Artinya dari target Rp2.678.859.165 839,- sudah terealisasi Rp2.216.918.307.200,-.

Untuk retribusi daerah sudah tercapai 42,31 persen. Dari target Rp8.424 510.038,- telah terealisasi Rp3.564.731.528,-.

Kemudian hasil pengelolaan kekayaaan daerah yang dipisahkan sudah mencapai 16,46 persen atau dari target Rp276. 855.820.869,-  sudah terealisasi Rp 45. 568.658.794,74.

Kemudian, PAD lain-lain yang sah sudah terealisasi 59,49 persen atau dari target Rp483.709.664.972,- telah terealisasi Rp287.769.284.691,25.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: