Beri Perlindungan terhadap Ibu dan Anak, Wali Kota Metro Paparkan Program Jama-Pai

Beri Perlindungan terhadap Ibu dan Anak, Wali Kota Metro Paparkan Program Jama-Pai

FOTO DOK. RADAR LAMPUNG - Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin memaparkan JAMA-PAI di Munas HOGSI, Jawa Tengah.--

METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin menjadi narasumber dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-14 Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI).

Munas HOGSI diselenggarakan di Harris Hotel dan Convention Solo, Kota Surakarta, Jawa Tengah. 

Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin memaparkan, program Jama-Pai yaitu Jaringan Masyarakat Peduli Ibu dan Anak yang berlangsung secara hybrid.

Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin menjelaskan, Jama-Pai merupakan program untuk memberikan perlindungan terhadap ibu dan anak. Yang dimulai dari anak lahir dan pencegahan stunting. 

BACA JUGA:WNI yang Tewas Diberondong Ratusan Peluru di Texas Segera Dipulangkan ke Indonesia

"Masa remaja, memberikan pelayanan kesehatan termasuk HIV dan merokok. Artinya jika di satu Puskesmas dijalankan semua program ini, ya selesai. Karena ini kan termasuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM)," jelasnya, Senin 10 Oktober 2022.

Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin juga menerangkan, di dalam program Jama-Pai, dilakukan pengawasan dari pra-konsepsi.

Sebab, pada fase tersebut dianggap penting dalam perkembangan tumbuh kembang anak di masa mendatang.

Jama-Pai sangat diperlukan dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang di Metro disebut Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang). Sesuai dengan target Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:Aspri Hotman Paris Kunjungi TKP Pembunuhan Keluarga di Way Kanan, Janji Dampingi Anak Korban yang Selamat

"Karena dalam Jama-Pai itu sudah menyelesaikan 7 pilar. Diantaranya kita sudah menyelesaikan masalah kesehatan, sosial, dan kesejahteraan," tuturnya. 

Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin menambahkan, untuk angka pernikahan di bawah umur di Bumi Sai Wawai merupakan terendah di Lampung, yakni sebesar 14,7 persen.

"Kalau kematian pada proses melahirkan itu terjadi pada mereka yang belum waktunya, kita menyebutnya 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu banyak anak). Nah untuk itu, akan kita berikan imbauan kepada anak-anak remaja melalui pengetahuan kesehatan reproduksinya," tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: