Bahayanya Begadang Setiap Hari: Mengungkap Dampak Negatif Kurangnya Tidur Teratur
Simak! Bahayanya sering begadang setiap hari-Pixabay-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Begadang, kegiatan yang kerap dilakukan oleh banyak orang, terutama di era modern ini yang sering kali terhubung dengan pekerjaan, hiburan, atau aktivitas sosial.
Namun, sedikit yang menyadari bahwa begadang secara teratur dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya-bahaya dari kebiasaan begadang setiap hari.
1. Gangguan pada Kualitas Tidur
Tidur adalah proses yang penting bagi pemulihan fisik dan mental kita. Saat kita tidur, tubuh kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, memperbarui energi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Info Terbaru! Begini Alur Pendaftaran dan Formasi Rekrutmen CPNS 2023
Namun, begadang secara teratur akan mengganggu kualitas tidur kita. Kurang tidur atau tidur terpotong-potong dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan gangguan ritme sirkadian. Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Gangguan Fungsi Kognitif
Kurang tidur dapat mempengaruhi fungsi kognitif kita, termasuk konsentrasi, memori, dan kemampuan belajar. Saat kita begadang, otak kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproses informasi dengan efisien.
Akibatnya, kemampuan kognitif kita menurun, mengganggu kinerja di tempat kerja, sekolah, atau aktivitas sehari-hari lainnya. Begadang secara teratur juga dikaitkan dengan risiko penurunan daya ingat jangka panjang.
BACA JUGA:Luar Biasa, Unila Masuk 10 Besar Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia
3. Gangguan Mood dan Emosi
Kurang tidur dapat mempengaruhi keseimbangan emosi kita. Orang yang begadang cenderung lebih mudah marah, mudah tersinggung, dan cenderung mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang terjadi akibat kurang tidur. Begadang secara kronis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: