Iklan Bos Aca Header Detail

Ada Temuan Obat Kadaluarsa di Lambar, Ini Kata Balai Besar POM di Bandar Lampung

Ada Temuan Obat Kadaluarsa di Lambar, Ini Kata Balai Besar POM di Bandar Lampung

Ilustrasi obat.-Pixabay-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Terkait banyaknya stok obat yang disimpan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat kadaluarsa, Balai Besar POM di Bandar Lampung imbau pemerintah daerah (pemda) lakukan perencanaan yang matang untuk pengadaan obat.

Plt Kepala Balai Besar POM di Bandar Lampung Zamroni mengatakan, yang mengetahui persis kebutuhan obat di setiap daerah adalah pemda itu sendiri.

Sebab, kata Zamroni, pemda pasti telah memiliki perhitungan penyakit apa yang banyak di daerah tersebut. Sehingga, penyakit itu yang menjadi dasar pengadaan obat-obatan.

"Pengadaan (obat, red) harus atas dasar berbagai hal. Di antaranya ada pola penyakit di daerah tersebut. Karena setiap penyakit ada obatnya," ujar Zamroni saat dihubungi Radarlampung.co.id, Kamis 15 Juni 2023.

"Itulah biasanya dilakukan pengadaan. Artinya perencanaan harus dimatangkan lagi," sambung Zamroni.

BACA JUGA:KPK Belum Temukan Kejanggalan Hartanya, Reihana Ucap Syukur

Zamroni menyebut, Balai Besar POM turut melakukan pengawasan di dalam sarana pelayanan seperti di Puskesmas, Instalasi Farmasi Kesehatan di Kabupaten, termasuk yang ada di provinsi.

Terkait temuan obat kadaluarsa ini, lanjut Zamroni, pemda akan membuat laporan pemusnahan ke Balai Besar POM untuk menjadi saksi dalam pemusnahan.

"Karena kami berkaitan dengan produksinya. Kalau pengadaan kewenangan dengan pemda," ucapnya.

Pemusnahan obat kadaluarsa ini, ungkap Zamroni, tidak dapat dimusnahkan asal-asalan.

Melainkan harus memakai pihak ketiga yang mempunyai kewenangan untuk memusnahkan produk obat.

BACA JUGA:Dugaan Pungli Tiga Oknum Anggota Polres Tanggamus, Diproses Polda Lampung

Dirinya pun mengakui akan berbahaya jika obat kadaluarsa dikonsumsi dan tidak diperkenankan diberikan ke pasien.

"Kalau kadaluarsa rumah sakit atau puskesmas akan mengumpulkannya dan dikumpulkan ke instalasi farmasi Dinkes untuk dimusnahkan menjadi satu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: