disway awards

Tuntut Penjelasan Soal Kelalaian APD, Hari Ini DPRD Tubaba Panggil PT Mentari Buntut Ledakan Pabrik Singkong

Tuntut Penjelasan Soal Kelalaian APD, Hari Ini DPRD Tubaba Panggil PT Mentari Buntut Ledakan Pabrik Singkong

Anggota DPRD Tulang Bawang Barat mengunjungi salah satu rumah korban peristiwa meledaknya open tepung di pabrik singkong PT Mentari Prima Jaya Abadi.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Peristiwa meledaknya open tepung di pabrik singkong PT Mentari Prima Jaya Abadi yang menyebabkan satu orang meninggal dunia membuat DPRD Tubaba berang.

Karenanya, hari ini, Rabu 24 September 2025, wakil rakyat asal Kabupaten Tulang Bawang Barat ini akan memanggil pihak perusahaan serta lintas sektor terkait lainnya.

Pemanggilan dimaksudkan untuk mengetahui kronologis kejadian hingga penyebab musibah yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka.

Ketua Komisi I DPRD Tubaba, Yantoni, beserta anggotanya Arib Bandarsah, Arya, serta Wakil Ketua DPRD Joko Kuncoro pun meradang.

BACA JUGA:Polda Lampung Tetapkan Dua Oknum Anggota LSM Tersangka Pemerasan, Pernah Lakukan Aksi Dengan Modus Sama

Mereka mengatakan bahwa atas perintah Ketua DPRD Busroni SH meminta agar perusahaan menjelaskan mengapa musibah tersebut bisa terjadi.

Peristiwa itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius.

Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, DPRD Tulang Bawang Barat tidak menemukan alat pelindung diri yang merupakan standar keselamatan kerja para pekerja di perusahaan tersebut.

“Kami tidak melihat ini pekerja harian ataupun karyawan, karena perusahaan harus menerapkan sistem keselamatan kerja bagi pekerja di perusahaan tersebut,” ujar mereka.

BACA JUGA:Warga Keluhkan Jalan M. Azizi Sabahbalau Rusak Parah, Lubang Menganga Bahayakan Pengendara

"Kita tidak ingin pihak perusahaan berdalih bahwa si A baru masuk kerja atau si B baru masuk, tapi keselamatan masyarakat Tulang Bawang Barat harus diutamakan," terang Yantoni dan Arib Bandarsah di lokasi.

Mirisnya, pekerja diduga tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar keselamatan kerja.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa para pekerja tidak memakai alat pelindung diri.

"Ini murni kelalaian perusahaan, open ini merupakan salah satu objek vital yang harus dikendalikan oleh orang profesional," kata Arib lagi.

BACA JUGA:Hakim Tunda Putusan Eni Yulianti, Terdakwa Kasus Korupsi Rp1,1 M di Dinas PPKB Tubaba

Arif mengatakan bahwa ketika turun ke lapangan kemarin, tidak ada APD yang bisa digunakan.

Karena ketika dia meminta helm yang nampak baru, tidak ada helm lain yang merupakan alat kerja lainnya.

Para korban mengalami luka bakar yang cukup serius.

Ini merupakan bukti bahwa seluruh korban tidak menggunakan APD.

BACA JUGA:Buat OOTD Jadi Mainan Mini Kit, Cukup Pakai Prompt Gemini AI Ini

“Kalau pakai sepatu bot, kakinya tidak akan melepuh. Ini jelas ada kelalaian. APD saja tidak ada, berarti ini kesalahan perusahaan,” geramnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: